Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sukses Nego Sanksi FIFA, Legenda Persib Bandung Apresiasi Erick Thohir Selamatkan Sepak Bola Indonesia

Sukses Nego Sanksi FIFA, Legenda Persib Bandung Apresiasi Erick Thohir Selamatkan Sepak Bola Indonesia Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan pemain Persib Bandung Yudi Guntara memuji cara komunikasi Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang berhasil menyelamatkan sepak bola Indonesia dari sanksi FIFA.

Pasalnya, mantan presiden Inter Milan itu sudah menunjukkan kehebatan diplomasinya di kancah olahraga internasional, khususnya sepak bola.

Erick Thohir sendiri tercatat sudah tiga kali berhasil meyakinkan FIFA atas permasalahan yang dihadapi Indonesia. Pertama, orang nomor satu di Kementerian BUMN ini mendapatkan penugasan khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kala Liga Indonesia dibekukan oleh FIFA pada tahun 2015-2016.

Kedua, Erick Thohir berhasil menyelamatkan sepak bola Indonesia karena tragedi Kanjuruhan, Malang. Ketiga, menyelamatkan sepak bola Indonesia dari sanksi berat FIFA sebagai dampak dari batalnya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

“Saya mengapresiasi dan sangat merespon kepada Erick Thohir yang telah berjuang untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia, istilahnya tidak disangsilah secara berat. Menurut saya ini karena mungkin komunikasi Pak Erick yang bagus, visi memanage federasi dengan baik,” kata Yudi Guntara, Senin (10/4).

Meski sepak bola Indonesia tidak mendapat sanksi berat dari FIFA, bomber terbaik Persib Bandung di tahun 1999-2000 ini mengaku kecewa atas batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, karena turnamen ini bertaraf dunia.

“Saya sih sebagai mantan pemain tentunya sangat kecewa dengan dibatalkannya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Ini gelaran yang boleh dikatakan turnamen yang paling tinggi di kelas dunia, menurut saya itu ya, kecewa sebagai mantan pemain profesional,” ucapnya.

Untuk itu, pemain yang berhasil membawa Persib Bandung juara di musim 2000 ini berharap publik bisa memisahkan sepak bola dengan politik, terutama bagi politisi-politisi di Indonesia.

Menurutnya, Indonesia dipastikan rugi besar karena batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, baik itu bagi pemain langsung hingga ekonomi nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: