Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertama Kalinya di KPK Ada Pegawai Pilih 'Walk Out', Novel Komentari Kepemimpinan Firli: Bagaimana Mau Dihormati?

Pertama Kalinya di KPK Ada Pegawai Pilih 'Walk Out', Novel Komentari Kepemimpinan Firli: Bagaimana Mau Dihormati? Mantan pegawai KPK Novel Baswedan berada didalam lift usai menghadiri sidang perdana gugatan dengan agenda pemeriksaan persiapan di PTUN Jakarta, Kamis (10/3/2022). Sebanyak 49 mantan pegawai KPK yang diberhentikan melalui tes wawasan kebangsaan (TWK) mengajukan gugatan yang ditujukan kepada Presiden RI, pimpinan KPK, dan Kepala BKN dengan objek gugatan perbuatan melawan hukum atas tidak dilaksanakannya rekomendasi Komnas HAM tertanggal 16 Agustus 2021 dan rekomendasi Ombudsman RI tertanggal 15 September 2021. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Novel Baswedan mengomentari kabarĀ walk out-nya penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat rapat dengan Ketua KPK, Firli Bahuri. Mantan penyidik KPK itu mengatakan, peristiwa walk outĀ seperti baru pertama kali terjadi, hanya ketika Firli memimpin.

Kejadian tersebut terjadi saat rapat yang dihadiri Pegawai Negeri Yang Dipekerjakan di KPK dari unsur Polri membahas polemik pemberhentian Brigjen Endar Priantoro. Kabar itu tersiar dari sebuah rekaman yang tersebar di media sosial Twitter, tepatnya pada Minggu, 9 April 2023.

Baca Juga: Momen Penyidik KPK Walk Out Gegara Pencopotan Brigjen Endar, Wibawa Firli sebagai Ketua KPK Dipertanyakan

"Selama KPK berdiri, sebagai Pimpinan barangkali baru Firli Bahuri ini yang ketika rapat ditinggal pergi (walkout) pegawainya," ungkapnya, dikutip dari cuitannya di Twitter, Senin (10/4/2023).

Novel menilai, peristiwa ini bertalian erat dengan kehormatan pimpinan. Apa bisa dipercaya atau tidak. Jika tidak, sekalipun tegas, tapi tidak integritas, sulit dihormati.

"Orang akan menghormati bila pimpinan bisa dipercaya dan tidak arogan, sekalipun pimpinan tersebut tegas," ucapnya.

"Bila dipandang tidak berintegritas, bagaimana mau dihormati?" tandasnya.

Diketahui, ada 2 rekaman suara yang tersebar yang merekam momen ini. Pertama berdurasi 1 menit 40 detik, kedua berdurasi 1 menit 45 detik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: