Cerita Tutup Lokalisasi Dolly, Pengakuan Mensos Risma: Banyak Kenakalan Remaja, Saya Malu Sekali!
Menteri Sosial Tri Rismaharini menceritakan perjuangannya menutup lokalisasi prostitusi Gang Dolly, yang merupakan lokalisasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara yang ada di Surabaya, Jawa Timur. Risma menyebut alasan dirinya menutup Dolly saat itu, karena banyaknya kenalan remaja yang terjadi.
"Saat itu alasan saya menutup Dolly adalah banyak kenakalan remaja, terutama anak perempuan. Saya malu sekali saat itu," ujar Risma di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Baca Juga: Tri Rismaharini introduces PENA Program at OECD
Selain itu, Risma mengungkapkan banyak pula kasus trafficking yang terjadi di Gang Dolly. Bahkan terdapat fenomena anak-anak yang menjual sesama anak-anak.
"Yang mengherankan saat itu di Surabaya, terjadi bukan hanya kasus trafficking, tapi yang terjadi adalah di mana anak-anak menjual sesama anak-anak. Nah akhirnya setelah saya telusuri, saya mencoba mapping saat itu ternyata akarnya adalah lokalisasi. jadi akar masalahnya," jelas Risma.
Menurutnya, menutup Gang Dolly adalah pekerjaan yang sangat berat. "Di Surabaya lokalisasi ada 6. Jadi saya tutup Dolly itu yang ke6 dan terakhir, karena yang paling berat saya tutup terakhir. Ternyata seperti itu akar masalahnya," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Risma bercerita saat menjadi Walikota Surabaya permasalahan lainnya yakni kelompok rentan lansia. Risma menemukan seorang lansia meninggal lantaran kelaparan.
Baca Juga: Turun Menyelusuri Jakarta, Titipan Megawati kepada Mensos Risma: Tolong Openi Kampung Bedeng
"Saya menemukan seorang lansia meninggal sudah 4 hari tidak ada yang tahu. Akhirnya kemudian, saya membuat kebijakan. Saya membuat namanya Posyandu Lansia, ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement