Penolakan PDI Perjuangan terhadap kehadiran Israel hingga berdampak pada batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 membawa dampak pada melemahnya elektabilitas partai.
Namun PDIP meyakini sikap ini merupakan bentuk tanggung jawab mengawal pemerintahan karena kehadiran Israel bisa berujung pada plot pemakzulan (impeachment) Jokowi.
Politisi PDIP Aria Bima mengakui sikap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster dipersepsikan sebagai penyebab kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Namun dia meyakini rakyat bisa memahami sikap tersebut apabila disajikan dasar dan argumentasi yang benar.
“Memang kita mau ada demonstrasi 212 jilid II? Ada konflik. Ini bisa meng-impeach Jokowi,” kata Aria Bima di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Dia tidak membantah turunnya elektabilitas PDIP dan Ganjar Pranowo tak lepas dari politisasi gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Maka seluruh kader harus merapatkan barisan memberi pemahaman kepada publik.
“Risiko ini kami ambil sebagai risiko ideologis. Bahwa publik kecewa, penggemar sepak bola kecewa, kami paham betul,” tuturnya.
Menurutnya, kekecewaan publik terhadap batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 turut dikapitalisasi oleh pihak-pihak tertentu untuk menaikkan popularitas.
Namun Bima menegaskan ada dasar argumentasi kuat dari partai untuk menolak kehadiran Timnas Israel. Argumentasi dan sikap ideologis ini yang perlu disampaikan kepada masyarakat.
“Kan ada Permenlu nomor 3/2019. Apakah memungkinkan Israel bertanding di Indonesia? Kalau kemarin U 20 dilaksanakan mengundang Israel itu melanggar konstitusi,” tuturnya.
Aria Bima melanjutkan, PDIP turut kecewa atas batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 dan merasakan dampaknya lantaran lebih dari 50 persen pemilih partai banteng moncong putih merupakan penggemar sepakbola. Artinya kekecewaan masyarakat juga harus dijawab oleh seluruh kader.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement