Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heru Budi Anggap Pendatang Menambah Beban APBD DKI, Tatak Ujiyati: Zaman Anies Gak Gini

Heru Budi Anggap Pendatang Menambah Beban APBD DKI, Tatak Ujiyati: Zaman Anies Gak Gini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jelang mudik dan lebaran, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengimbau warganya untuk tidak membawa anggota keluarga mengingat tingkat kepadatan ibu kota sudah mencapai angka yang sebaiknya tidak ditambah lagi. Menanggapi hal tersebut, mantan anggota TGUPP Anies Baswedan, Tatak Ujiyati, mendadak memberikan komentar.

"PJ Gubernur Jakarta kini melarang pemudik bawa saudara ke Jakarta, anggap mereka bebani APBD DKI," ujar Tatak dalam keterangannya belum lama ini.

Diakui Tatak, saat DKI Jakarta masih dipimpin Anies Baswedan, ia dengan terbuka menerima dan memperlakukan para pendatang dengan baik.

Baca Juga: Kebalikan dari Anies Baswedan, Kebebasan Masyarakat Macam Tak Dihargai Heru Budi: Dia Melarang Pemudik...

"Dulu Anies Baswedan persilakan setiap WNI datang ke Jakarta, hargai hak mereka sebagai warga negara. Kebijakan mana yang kamu suka?" tukasnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta masukan dan dukungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ihwal warga pendatang baru yang ingin masuk ke ibu kota.

Heru menjelaskan, pendatang baru biasanya belum memiliki tempat tinggal layak dan pekerjaan tetap. Hal itu akan membebani APBD DKI karena Pemprov DKI tetap harus memberi jaminan kepada mereka.

Baca Juga: PON Mulai Terasa Lagi, Bantuan Tangan Heru Budi Sangat Dinanti: Semua Cabang Olahraga Harus Punya Basecamp Latihan!

Heru Budi menuturkan, perpindahan penduduk dari daerah ke DKI Jakarta kini semakin mudah. Namun, kedatangan mereka tetap menjadi beban APBD DKI.

Dikatakan Heru, jika kedatangan pendatang baru tanpa tempat tinggal dan pekerjaan tetap terus terjadi maka Jakarta akan sulit menjadi kota global dalam mendukung perpindahan Ibu Kota Negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: