Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop-UKM Dorong Koperasi Petani Sawit Terus Miliki Pabrik Minyak Makan Merah Sendiri!

Kemenkop-UKM Dorong Koperasi Petani Sawit Terus Miliki Pabrik Minyak Makan Merah Sendiri! Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara terus berkolaborasi dan fokus dalam penguatan kelembagaan Koperasi Petani Sawit yang potensinya sangat besar di Sumut, terutama di wilayah kabupaten di Pantai Timur, Tapanuli Bagian Selatan, juga Tapanuli Tengah.

"Dalam waktu dekat, koperasi akan memiliki pabrik minyak makan merah yang pengelolaannya langsung oleh koperasi dan bahan bakunya dari para anggota koperasi yang juga petani sawit," kata Kabid Kelembagaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara, Unggul Sitanggang, saat menghadiri RAT Koperasi Petani Sawit Bukit Kijang, di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara dalam keterangan pers, Jumat (14/4/2023).

Ada tiga koperasi di Sumut yang dipercaya untuk program pengembangan minyak makan merah yang didukung penuh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop-UKM), yaitu Koperasi Produsen Sawit Unggul Sejahtera di Kabupaten Langkat, Koperasi Petani Pujakesuma di Deli Serdang, dan Koperasi Produsen Petani Sawit Bukit Kijang di Kabupaten Asahan.

Baca Juga: Pangkas Peran Rentenir, Koperasi Mitra LPDB-KUMKM Tumbuhkan Usaha Anggota

"Pogram ini merupakan piloting Program Nasional Kementerian Koperasi dan UKM RI yang dilaksanakan pada 5 koperasi sektor riil di Indonesia," kata Unggul.

Unggul menambahkan, produk minyak  makan merah ini telah memenuhi beberapa proses penelitian oleh Badan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Indonesia (BPPKS) yang ada di Kota Medan. Kemudian, hal itu ditindaklanjuti KemenkopUKM dengan mengkordinasikannya kepada kementerian dan lembaga di tingkat pusat, termasuk BUMN, PTPN, dan sebagainya.

"Minyak sawit mengandung komposisi asam lemak yang seimbang dan fitonutrien, seperti provitamin A, vitamin E, squalene, fitosterol, ubiquinone, dan lycopene, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan," kata Unggul.

Baca Juga: KSP: Lembaga Jepang Berdonasi untuk Koperasi Sekolah di Cipanas

Unggul mengakui, proses fisis konvensional untuk rafinasi minyak sawit sering kali mengabaikan dan menghilangkan kandungan nutrisi minyak sawit tersebut. Oleh sebab itu, PPKS berinovasi dengan merekonfigurasi dan menghasilkan teknologi berupa proses produksi minyak makan merah.

"Sehingga, petani bisa menghasilkan minyak makan berkualitas tinggi dengan peralatan sederhana tanpa menghilangkan kandungan nutrisi minyak sawit tersebut," kata Unggul.

Unggul berharap,, semua stakeholder, baik di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, maupun provinsi, termasuk pemerintah pusat, dapat bersinergi menyukseskan program ini sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Baca Juga: Dukung Peningkatan Penggunaan Dalam Negeri, PNM Turut Memeriahkan Bazar Ramadan KemenKopUKM

Sementara itu, pengurus Koperasi Petani Sawit Bukit Kijang, Wagimin, menyatakan bahwa koperasi yang dikelolanya adalah binaan provinsi yang anggotanya berada pada lintas kabupaten di Sumut dan memiliki anggota lebih dari 300 orang yang terdaftar.

"Yang hadir dalam RAT tersebut, bertujuan terutama untuk menguatkan pemahaman anggota koperasi terkait program pengelolaan minyak makan merah yang hanya bisa dikelola koperasi demi kesejahteraan anggota," ujar Wagimin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: