Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Berpotensi Nunggak THR, Ketua Kadin ke Pengusaha: Komunikasikan dengan Pegawai

Perusahaan Berpotensi Nunggak THR, Ketua Kadin ke Pengusaha: Komunikasikan dengan Pegawai Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandung -

Sejumlah perusahaan berpotensi menunggak pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) meski imbauan pemerintah mewajibkan seluruh karyawan mendapatkannya.

Terkait hal tersebut, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan, bahwa perekonomian saat ini memang belum membaik seutuhnya. Kondisi itu pun membuat semua perusahaan mempunyai tidak cukup punya dana untuk membayar THR tepat waktu.

“Intinya memang semua harus bertanggung jawab. Tapi kan enggak semua perusahaan berjalan baik. Dengan sendirinya ada perusahaan yang tidak berjalan baik,” kata Arsjad ditemui pada pelatihan UMKM di Bandung, Jumat (14/4).

Baca Juga: Begini Tips Kelola Uang THR Biar Enggak Boros

Meski demikian, pembayaran THR tetap wajib dibayarkan oleh perusahaan meskipun terlambat. Untuk mengantisipasi keributan di perusahaan, pihak manajemen harus bisa mengomunikasikan dan mencari solusi terbaik.

Sebab menurutnya, tidak ada perusahaan yang ingin bangkrut di tengah peralihan dari pandemi ke endemi. Harapannya para karyawan pun bisa mengetahui kondisi tersebut.

“Kalau bisa dikomunikasikan inginnya bersama-sama seperti apa. Yang jadi ribut ini karena tidak ada komunikasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Arsjad pun meminta perusahaan untuk betul-betul menghitung kondisi perusahaannya saat ini.

Jangan sampai langkah yang diambil perusahaan justru membuat perusahaan merugi atau sampai tutup seluruhnya.

“Kami juga tidak mau ada perusahaan yang bangkrut,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kegiatannya di Bandung, Kadin turut serta memberikan pelatihan kepada ribuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Adapun Bandung menjadi kota kedua setelah Surabaya untuk pelaksanaan pelatihan ini. Khusus di Bandung pelatihan yang diberikan adalah Catering Academy. UMKM dilatih supaya bisa menghasilkan produk bagus dan mempunyai cara penjualan secara digital yang baik.

“Dari berjualan ini mereka diharap bisa naik kelas. Dari enggak ngerti cara berjualan sekarang ngerti gimana pakai cara online atau lewat marketplace. Sehingga ke depan UMKM ini bisa membuat usaha katering yang besar,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: