Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gunakan Manuver Hapus Jejak Anies Baswedan Lagi, Heru Budi Disorot Lagi: Ini Sebuah Kemunduran...

Gunakan Manuver Hapus Jejak Anies Baswedan Lagi, Heru Budi Disorot Lagi: Ini Sebuah Kemunduran... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kebijakan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono kembali mendapatkan sorotan tajam di media sosial.

Dirinya membuka opsi untuk gunakan anak sebagai pemeran dalam aksi promosi untuk kemudahan lokal.

Baca Juga: Mengejutkan! Warga Gusuran Ahok Beber Pengalaman Tinggal di Shelter yang Disiapkan Anies Baswedan: 'Kok Mau Cuma Dibikin Kandang Kambing...'

Akibat kebijakan Pj Gubernur tersebut, membuat perjalanan panjang mimpi ibu kota DKI Jakarta menjadi kota yang layak huni, ramah lingkungan hancur dalam satu malam.

“Perjalanan panjang menjadikan Ibu Kota DKI Jakarta menjadi kota laik huni, accessible dan rendah emisi harus hancur dalam satu malam akibat kebijakan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang menghapus lajur sepeda dan fasilitas pejalan kaki di perempatan Jalan Santa,” keluh ketua Umum Bike To Work Indonesia, Fahmi Saimima, dalam keterangannya kepada Republika, Ahad (16/4).

Menurut Fahmi Saimima, pembangunan kota modern berorientasi pada penciptaan suasana kota yang laik huni bagi warganya. Hal itu ditandai oleh udara segar, ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH), akses seluruh wilayah kota tanpa diskriminasi bagi berbagai kelompok terutama kelompok rentan. Termasuk bagi pejalan kaki dan jalur sepeda, opsi sarana mobilitas berorientasi pada rendah emisi, efisiensi energi dan ruang. 

“Pengembangan lajur sepeda di Jakarta adalah yang paling progresif di dunia saat ini, jadi seharusnya dipertahankan dan diperluas secara massif di seluruh wilayah kota,” ujar tegas Fahmi Saimima.

Baca Juga: DKI Jakarta Alami Kemunduran, Manuver Heru Budi Disorot Habis-Habisan: Jadi Rindu Anies Baswedan...

Fahmi Saimina mengatakan, apa pun yang dilakukan DKI Jakarta akan menjadi benchmark bagi kota-kota lain tidak hanya di Indonesia. Namun, cara mengatasi kemacetan di Jakarta dengan menghapus jalur sepeda dan jalur pedestrian adalah melawan kecenderungan di kota-kota di dunia yang justru mulai memprioritaskan manusia, bukan kendaraan bermotor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: