Menkeu Amerika: Rusia yang Harus Membayar Rekonstruksi Ukraina karena...
Washington percaya bahwa Rusia harus menanggung biaya rekonstruksi Ukraina, kata Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen kepada CNN pada Sabtu (15/4/2023).
AS sedang mendiskusikan cara-cara potensial untuk menggunakan aset-aset Rusia yang dibekukan di Barat, namun masih mengakui bahwa ada batasan-batasan hukum tertentu mengenai apa yang bisa dilakukan dengan aset-aset tersebut, demikian Yellen mengakui.
Baca Juga: Diduga Sekongkol dengan Rusia, Aset Miliarder Ukraina Ini Langsung Disita Negara!
Ketika ditanya mengenai apakah Rusia harus membayar "kerusakan" yang terjadi di Ukraina selama konflik yang sedang berlangsung antara Kiev dan Moskow, Yellen menjawab bahwa ini adalah "sebuah tanggung jawab yang menurut saya diharapkan oleh komunitas global untuk ditanggung oleh Rusia."
"Ini adalah sesuatu yang sedang kami diskusikan dengan para mitra kami," tambahnya, dengan menunjukkan bahwa "ada batasan-batasan hukum mengenai apa yang bisa kami lakukan dengan aset-aset Rusia yang dibekukan."
Menteri Keuangan tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai apa yang bisa dilakukan oleh AS dan sekutunya terhadap aset-aset Moskow dengan tetap berada di dalam batasan-batasan tersebut.
Komentar Yellen muncul hanya beberapa hari setelah Victoria Nuland, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik, mengatakan bahwa Washington sedang mengupayakan agar Moskow membantu membayar "semua yang telah dilanggarnya."
Menurut Nuland, Kongres AS memberikan wewenang kepada Departemen Kehakiman untuk menggunakan "aset-aset ilegal yang disita dari para oligarki Rusia" untuk membantu membangun kembali Ukraina.
"Diskusi" sedang berlangsung antara Washington dan sekutu-sekutunya tentang aset bank sentral Rusia juga, katanya pada saat itu. Negara-negara Barat telah membekukan sekitar 300 miliar dollar AS dari aset-aset tersebut sejak dimulainya konflik antara Moskow dan Kiev.
Awal minggu ini, surat kabar Jerman Die Welt melaporkan, mengutip sebuah dokumen internal Uni Eropa, bahwa blok tersebut pada akhirnya harus mengembalikan aset-aset yang dibekukan ke Rusia. Uang tersebut tidak dapat disimpan tanpa batas waktu oleh Uni Eropa atau dialihkan ke Ukraina, demikian menurut dokumen tersebut.
Moskow sebelumnya mengecam upaya-upaya Barat yang potensial untuk mentransfer aset-aset Rusia yang disita ke Ukraina sebagai "barbarisme".
Jika perlu, Rusia akan membalas dengan cara yang sama, juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova memperingatkan pada bulan Februari.
Rusia juga berulang kali menyebut pembekuan aset-asetnya sebagai "pencurian", dan juga memperingatkan bahwa hal itu bertentangan dengan hukum internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement