Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tentara Loyalis Pemerintah dan Kelompok Paramiliter Saling Tembak, Ciptakan Situasi Mencekam Ini

Tentara Loyalis Pemerintah dan Kelompok Paramiliter Saling Tembak, Ciptakan Situasi Mencekam Ini Kredit Foto: AP Photo/Sudan TV

Tapi masalah utama, menurut saksi dan penduduk, ditimbulkan oleh ribuan anggota RSF bersenjata berat yang dikerahkan di lingkungan Khartoum dan kota-kota lain. Pengerahan itu dilakukan tanpa otoritas yang mampu mengendalikannya.

“Kami takut, kami tidak tidur selama 24 jam karena kebisingan dan rumah berguncang. Kami khawatir kehabisan air dan makanan, serta obat untuk ayah saya yang menderita diabetes,” ujar warga muda di selatan Khartoum bernama Huda.

"Ada begitu banyak informasi palsu dan semua orang berbohong. Kami tidak tahu kapan ini akan berakhir, bagaimana ini akan berakhir," kata Huda.

Amerika Serikat, Cina, Rusia, Mesir, Arab Saudi, Dewan Keamanan PBB, Uni Eropa dan Uni Afrika mengimbau untuk segera mengakhiri permusuhan. Perebutan itu dinilai mengancam memperburuk ketidakstabilan di wilayah yang lebih luas yang sudah bergejolak.

Upaya negara tetangga dan badan regional untuk mengakhiri kekerasan diintensifkan pada Ahad. Mesir menawarkan untuk menengahi dan Otoritas Antarpemerintah untuk Pembangunan blok Afrika regional berencana mengirim presiden Kenya, Sudan Selatan, dan Djibouti sesegera mungkin. Mereka akan mencoba mendamaikan kelompok-kelompok Sudan yang berkonflik.

Pecahnya pertempuran selama akhir pekan menyusul meningkatnya ketegangan atas integrasi RSF ke dalam militer. Perselisihan tentang penetapan untuk itu telah menunda penandatanganan perjanjian yang didukung secara internasional dengan partai politik tentang transisi menuju demokrasi setelah kudeta militer 2021.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: