Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rapid Support Forces, Kelompok Paramiliter yang Berperang dengan Tentara Sudan

Rapid Support Forces, Kelompok Paramiliter yang Berperang dengan Tentara Sudan Kredit Foto: AP Photo/Ashraf Idris

Ekonom terkemuka Abdalla Hamdok dilantik sebagai perdana menteri Sudan dan pemimpin kabinet transisi. Sebelum menandatangani kesepakatan, para aktivis menuduh RSF ikut serta membunuh puluhan pengunjuk rasa prodemokrasi.

Pada Oktober 2021, RSF terlibat dalam kudeta lain dengan tentara, menghentikan transisi ke pemerintahan yang dipilih secara demokratis. Langkah tersebut memicu demonstrasi massa pro-demokrasi baru di seluruh Sudan yang berlanjut hingga hari ini.

Kemudian apa sumber ketegangan antara tentara dan RSF yang terjadi saat ini?

Tentara dan kelompok pro-demokrasi menuntut integrasi RSF ke dalam angkatan bersenjata reguler. Sedangkan rekan di Dewan Timur Tengah Adel Abdel Ghafar mengatakan, RSF telah menolak integrasi ke dalam tentara. Kelompok itu sadar akan kehilangan kekuatannya.

Negosiasi tentang integrasi menjadi sumber ketegangan yang menunda penandatanganan akhir perjanjian transisi baru yang semula dijadwalkan pada 1 April.

Dagalo dan al-Burhan dilaporkan tetap berselisih tentang siapa yang akan menjadi panglima militer selama periode integrasi bertahun-tahun. RSF mengatakan komandan harus menjadi kepala negara sipil, situasi yang ditolak tentara.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: