Lihat Optimisme China buat Damaikan Israel dan Palestina, Begini Strateginya
Kementerian Luar Negeri China pada Senin (17/4/2023), menekankan perlunya Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan damai sesegera mungkin. Penegasan China itu melihat kondisi yang sangat memprihatinkan akibat konflik Israel-Palestina yang semakin meningkat.
Menteri Luar Negeri China, Qin Gang mengatakan hal itu dalam pembicaraan telepon terpisah dengan rekan-rekannya dari Israel dan Palestina, pada hari Senin.
Baca Juga: Lagi, Yordania Ultimatum Israel Jika Masjid Al-Aqsa Diserbu Lagi, Catat!
Kepada Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki, Qin menegaskan Cina bersedia memainkan peran konstruktif dalam mendorong perdamaian di wilayah tersebut, menurut pernyataan yang diunggah oleh Kementerian Luar Negeri China.
CHina telah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan konsultasi dan berkomunikasi secara erat dengan komunitas internasional untuk mencoba mendinginkan situasi. CHina mengutuk keras kata-kata dan perbuatan yang melanggar resolusi PBB yang relevan.
"CHina mendukung dimulainya kembali perundingan damai antara Palestina dan Israel sesegera mungkin atas dasar "solusi dua negara", dan bersedia untuk memainkan peran aktif dalam hal ini," katanya.
Upaya China untuk mengambil peran lebih besar dalam perdamaian Israel dan Palestina, setelah perundingan perdamaian yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS) selalu gagal. Sebab perundingan yang digawangi AS, yang bertujuan untuk mendirikan negara Palestina di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza dari wilayah yang direbut Israel dalam perang tahun 1967, telah terhenti selama hampir satu dekade.
Bahkan upaya perundingan yang dipimpin AS itu, tidak menunjukkan tanda-tanda kelanjutan yang positif. Sementara, Qin menekankan bahwa China selalu mendukung otonomi strategis negara-negara Timur Tengah dan mendukung mereka untuk memegang masa depan mereka di tangan mereka sendiri, dan menambahkan Cina bersedia untuk terus memberikan kontribusi untuk perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Sementara itu, Al-Maliki sangat menghargai posisi China yang jelas dalam masalah Palestina. Pihaknya berterima kasih kepada China karena telah mendukung penentuan nasib sendiri dan kenegaraan Palestina yang merdeka, dan menyambut baik semua upaya yang dilakukan oleh China.
Al-Maliki memuji China karena mempromosikan pemulihan hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran, yang menunjukkan peran China sebagai negara besar yang bertanggung jawab. Kedua belah pihak sepakat untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara.
Termasuk mempromosikan kerja sama di berbagai bidang dan mendorong hubungan persahabatan tradisional antara kedua negara ke tingkat yang baru. Pihak Palestina menyatakan dukungan tegas terhadap prinsip satu Cina dan menentang campur tangan kekuatan eksternal dalam urusan dalam negeri Cina dengan dalih hak asasi manusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement