Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panglima TNI Tetapkan Status Siaga Tempur di Papua, Bamsoet: Jangan Ragu Tindak KKB!

Panglima TNI Tetapkan Status Siaga Tempur di Papua, Bamsoet: Jangan Ragu Tindak KKB! Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mendukung langkah tegas Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, yang meningkatkan status operasi di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan naik menjadi Siaga Tempur.

Menurutnya, peningkatan status tersebut menyusul insiden penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga yang mengakibatkan gugurnya prajurit TNI, Pratu Miftahul Arifin, pada Sabtu sore lalu.

Baca Juga: Dianggap Gak Peduli Nasib Anggotanya yang Tewas di Tangan KKB Papua, Pengamat: Mending Gabung Banser Aja Pak!

"Meminta Panglima TNI dan seluruh jajarannya agar bersikap tegas dan tidak ragu-ragu dalam mengambil tindakan kepada KKB atau kelompok teroris bersenjata yang telah banyak membuat rakyat Papua menderita dengan melakukan berbagai tindak anarkis yang mengancam dan mengakibatkan korban jiwa di kalangan masyarakat dan aparat yang bertugas di Papua," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/4/2023).

Dia menuturkan, serangan KKB bermula saat 36 personel TNI diterjunkan untuk mencari keberadaan pilot Susi Air, Philip Mark Mertens. Saat itu, Pratu Miftahul Arifin, gugur tertembak KKB dan jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter.

Selain itu, serangan KKB juga mengakibatkan empat prajurit lainnya mengalami luka-luka. Sementara, empat personel lainnya ada yang dilaporkan hilang hingga saat ini.

"Pemerintah dan TNI-Polri harus memastikan keamanan dan keselamatan para prajurit yang bertugas dalam dalam operasi pencarian pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens di Nduga, Papua Pegunungan. Serta memberikan perlindungan kuat yang maksimal dari potensi kelanjutan gangguan dan ancaman dari aksi anarkis KKB," kata Bamsoet. 

Dia meminta agar pemerintah bersama aparat gabungan TNI-Polri menambah jumlah personel untuk memperkuat dan meningkatkan pengamanan di wilayah Papua. 

Penambahan personel dilakukan untuk menjamin keamanan masyarakat Papua, baik di wilayah yang baru saja terjadi aksi teror maupun di seluruh wilayah Papua yang berpotensi terjadi aksi teror KKB.

"Pemerintah bersama aparat gabungan TNI-Polri harus mampu mengidentifikasi dan memetakan pola penyerangan KKB sehingga dapat ditentukan strategi yang tepat agar TNI dan Polri bisa memberikan perlindungan kepada warga sipil setempat dalam menangani dan memerangi aksi kekerasan yang dilakukan KKB," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: