Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Ekspor Bahan Makanan Bagi Jemaah Haji, MPR: Pertama Kalinya...

Indonesia Ekspor Bahan Makanan Bagi Jemaah Haji, MPR: Pertama Kalinya... Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil ketua MPR RI, Yandri Susanto mengapresiasi keberhasilan Kementerian Perdagangan bersama Kementerian Agama, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia yang melakukan Pelepasan Export Perdana Bahan Makanan untuk Pemenuhan Kebutuhan Haji tahun 1444 H ke Arab Saudi. 

Keberhasilan tersebut, menurut Yandri, memiliki nilai sejarah yang sangat besar. Pasalnya, untuk pertama kali bangsa Indonesia bisa mengirim bahan makanan bagi jemaah haji di Saudi. 

Padahal, kata dia, keinginan mengekspor bahan makanan ke Saudi itu sudah ada sejak Indonesia merdeka. Namun, berbagai persoalan terus menghalangi, sehingga terus tertunda. Bahkan pengiriman yang saat sekarang dilakukan, sudah direncanakan sejak 4 tahun silam, namun urung dikerjakan karena terhalang pandemi Covid-19. 

Baca Juga: RUU Perampasan Aset Baru akan Diajukan Mahfud, HNW: Hentikan Gimmick!

"Sudah triliunan rupiah kita keluarkan untuk pembiayaan haji, tetapi tidak ada sepeserpun uang yang bisa mengalir untuk membantu kesejahteraan rakyat Indonesia. Inilah pertama kalinya kita bisa mengekspor bahan makanan untuk para jemaah haji," kata Yandri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/4/2023).

Pada pengiriman perdana, Yandri menyebut pengiriman ikan tuna siap saji sebanyak 60 ton. Ada pula 16 ton sambal dan bumbu khas masakan Indonesia yang dikoordinasikan oleh agregator bidang konsumsi PT Sarana Portal Indonesia.

Ekspor perdana itu diperkirakan baru mencukupi 30% dari total kebutuhan konsumsi jemaah haji. Karena itu, Yandri berharap ke depan jumlah makanan yang bisa dikirim akan semakin banyak, meliputi berbagai jenis makanan yang cocok dan disukai jemaah indonesia.

"Jumlahnya harus bisa lebih besar lagi. Targetnya bukan hanya jemaah Indonesia saja, tetapi juga jemaah dari negara negara lain di dunia. Apalagi, kelezatan menu masakan Indonesia tak kalah dengan negara lain, bahkan bisa bersaing dengan masakan dari negara-negara yang sudah terlebih dahulu mengeskpor produk makanannya ke Saudi," katanya.

Apalagi, sejak terjadinya pandemi, dan kegiatan haji dibekukan, jumlah kuota haji Indonesia sudah kembali seperti semula, yaitu 221 ribu jamaah calon haji. Kalau seluruh kebutuhan makanan semua jemaah haji, bisa disuplai dari Indonesia, maka keuntungan yang bisa diperoleh sangat besar. 

"Selama ini, kebutuhan makanan jamaah haji kita dipenuhi oleh negara-negara lain, seperti Brazil, Thailand hingga Italia. Ke depan kita harus bisa memenuhi sendiri kebutuhan konsumsi jamaah. Bahkan bukan hanya jemaah haji, tapi juga jemaah umrah," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: