Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cuma Buat Ramadan dan Syawal, Tokoh NU Sebut Metode Rukyat Nggak Konsisten

Cuma Buat Ramadan dan Syawal, Tokoh NU Sebut Metode Rukyat Nggak Konsisten Kredit Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam menentukan awal bulan Ramadan dan Syawal (Idul Fitri), di Indonesia ada dua metode yang dilakukan yakni metode rukyat dan hisab. Metode rukyat sendiri adalah penentuan awal bulan dengan memantau hilal. Sementara hisab dilakukan dengan perhitungan matematis dan astronomis.

Meski demikian, Tokoh Nahdatul Ulama, Noval Assegaf menilai metode rukyat dalam penentuan awal bulan tak konsisten. Karena tidak dilakukan setiap bulan dan hanya untuk bulan Ramadan dan Syawal saja. Baca Juga: Cara Muhammadiyah Menentukan Hilal Dikritik Pakar BRIN: Itu yang Saya Bilang Sudah Usang

“Jika tidak mau menggunakan hisab dalam menentukan awal bulan Qamariyah, kenapa tidak tiap bulan rukyat?” kata Noval dikutip dari cuitannya di Twitter, Kamis (20/4/2023).

Ia mengatakan, metode rukyat tidak hanya digunakan untuk penentuan awal bulan atau Syawal saja. Juga bulan lainnya.

“Metode rukyat yang disampaikan Nabi saw untuk menentukan awal bulan itu bukan khusus untuk Ramadhan dan Syawal saja. Harus konsisten jika mau menggunakan metode rukyat,” pungkasnya.

Diketahui, di Indonesia sendiri metode rukyat kerap digunakan Nahdatul Ulama dalam penentuan Ramadan dan Syawal.

Sementara itu, metode hisab kerap digunakan Muhammadiyah. Walau demikian, keduanya bebas nilai. Tidak ada yang pakem organisai mana menggunakan metode apa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: