Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Blak-blakan, Din Syamsuddin Bilang Rapat Isbat Cuma Buang-buang Anggaran

Blak-blakan, Din Syamsuddin Bilang Rapat Isbat Cuma Buang-buang Anggaran Kredit Foto: Instagram/Din Syamsuddin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hari raya Idul Fitri yang terjadi di Indonesia tahun ini dipastikan akan mengalami perbedaan. Pemerintah baru saja memutuskan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023, sementara Muhammadiyah memutuskan 1 Syawal 1444 H jatuh pada esok hari, Jumat 21 April 2023.

Menyikapi adanya perbedaan perayaan Idul Fitri 1444 H antara Muhammadiyah dengan Pemerintah, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai Hal ini lantaran ada perbedaan hadits yang digunakan oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di Indonesia.

"Sebenarnya sama-sama menggunakan rukyat (melihat atau berpendapat). Perbedaannya yang satu menggunakan rukyat bil 'aini (melihat dengan mata inderawi) dan yang satu rukyat bil 'aqli (melihat dengan mata pikiran)," kata Din dalam keterangannya, Kamis (20/4/2023). Baca Juga: Lawan Perintah Jokowi yang Larang Buka Puasa Bersama, Din Syamsuddin: Teruskan, Jangan Taati Pemimpin yang Bermaksiat!

Din mengungkapkan, kedua metode itu sulit dipertemukan, karena seperti meyakini sesuatu dengan melihatnya dan meyakini sesuatu dengan mengetahuinya. Karena itu, umat Islam perlu menyikapi perbedaan dengan sikap dewasa dalam beragama.

"Pemerintah perlu berada di tengah dengan mengayomi semua pihak, dan tidak mengambil posisi tunggal," tegas Din.

Sesuai amanat konstitusi, kata Din, Pemerintah harus mengayomi warga negara dengan memberi kebebasan menjalankan ibadah sesuai keyakinannya masing-masing.

Ia mengungkapkan, posisi bulan pada Jumat 21 April 2023 masih di bawah imkan al-ru'yah maka tidak perlu diadakan Rapat Istbat yang hanya menghabiskan anggaran negara.

Menurutnya, berdasarkan Pancasila (kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan) untuk mengumumkan bahwa pada tahun ini ada dua keyakinan tentang Idul Fitri yakni 21 April 2023 dan 22 April 2023. Baca Juga: DPR Minta Publik yang Lebaran Duluan Tak Makan dan Minum di Sembarang Tempat

"Silakan umat memilihnya sesuai keyakinan dan tetap merayakan ldul Fitri dalam semangat ukhuwah Islamiyah. Karena itu, Pemerintah seharusnya menghormati dan mengayomi keduanya dengan mengizinkan fasilitas umum digunakan untuk shalat Idul Fitri pada kedua hari tersebut," tegas Din.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: