Jokowi Tawarkan Posisi Cawapres Ganjar ke Prabowo Subianto, Pengamat Singgung Kekuatan Gerindra: Ini Penghinaan!
Tawaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Prabowo Subianto sebagai cawapres Ganjar Pranowo yang diusung PDI Perjuangan (PDIP) dinilai sebagai penghinaan. Pasalnya, Prabowo yang juga Menteri Pertahanan itu merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
Pengamat politik Jamiluddin Ritonga berujar, saat ini Gerindra adalah partai terkuat untuk PDIP. Karenanya, dia menilai, pernyataan Jokowi itu bisa saja akan melukai Gerindra karena menempatkan ketua umumnya menjadi cawapres Ganjar Pranowo, yang notabene, sebagai petugas partai dari PDIP.
Baca Juga: PDIP Pilih Ganjar Pranowo, Aktivis Minta Prabowo Tak Terbuai 'Kata Manis' Jokowi: Sadarlah Pak!
"Karena itu, tawaran untuk menjadi cawapresnya Ganjar dapat dinilai sebagai penghinaan. Hal itu tidak hanya pada dirinya, tapi juga kepada partainya (Gerindra)," kata Jamiluddin Ritonga, Minggu (23/4).
Dengan menempatkan Prabowo sebagai bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo, sama saja menghina Partai Gerindra dan Prabowo.
"Partainya diyakininya dapat bersaing dengan PDIP pada Pileg dan Pilpres 2024," kata Jamiluddin.
Di sisi lain, sinyal penolakan sebagai cawapres Ganjar juga sudah diutarakan Prabowo saat menyebut keinginan Gerindra untuk mengusung ketua umumnya sebagai capres 2024.
"Prabowo menolak secara halus saat ditawarkan menjadi cawapres Ganjar. Ini sekaligus tamparan bagi pihak-pihak yang ingin mendegradasikan dirinya menjadi cawapres," jelasnya.
"Prabowo dengan jawaban itu ingin mengatakan dirinya ada di level capres," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement