Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keras! Tawaran Jadi Cawapres Ganjar Seperti Penghinaan untuk Prabowo dan Gerindra

Keras! Tawaran Jadi Cawapres Ganjar Seperti Penghinaan untuk Prabowo dan Gerindra Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai tawaran kepada bakal calon presiden Prabowo Subianto sebagai cawapres Ganjar Pranowo seperti sebuah penghinaan.

Menurutnya, penghinaan ini tidak hanya pada dirinya, tapi juga kepada Partai Gerindra. "Seolah-olah posisi Prabowo dinilai dibawah Ganjar. Padahal elektabilitas mereka bersaing ketat. Bahkan belakangan ini elektabilitas Prabowo lebih tinggi daripada Ganjar," ujar Jamiluddin dalam keterangannya, Ahad (23/4/2023).

Menurutnya, Gerindra juga akan merasa terhina bila Prabowo hanya dianggap layak sebagai cawapres. Padahal, elektabilitas Gerindra juga cukup tinggi. Sehingga posisinya masih bersaing ketat dengan elektabilitas PDIP sehingga layak mencapreskan Ketumnya Prabowo.

Karena itu, dia menilai jawaban bakal calon presiden Prabowo Subiakto yang menolak secara halus saat ditawarkan menjadi cawapres Ganjar Pranowo menjadi tamparan bagi pihak yang ingin mendegradasikan dirinya menjadi cawapres. Jamiluddin juga menilai, jawaban itu menegaskan posisinya yang sudah dicapreskan Partai Gerindra dan partainya kini sudah kuat.

"Jawaban Prabowo itu sekaligus tamparan bagi pihak-pihak yang ingin mendegradasikan dirinya menjadi cawapres. Prabowo dengan jawaban itu ingin mengatakan dirinya ada di level capres," ujar Jamiluddin.

Jamiluddin juga menilai, Prabowo juga ingin menegaskan partainya sangat kompetitif untuk mengusung dirinya sebagai capres. Dia juga meyakini partai dapat bersaing dengan PDIP pada Pileg dan Pilpres 2024.

"Jadi, tidak ada alasan apapun yang dapat digunakan untuk menjustifikasi Prabowo menjadi cawapresnya Ganjar. Prabowo bersama Ganjar dan Anies Baswedan sama-sama layak menjadi capres. Sebab tiga nama ini punya elektabilitas yang sama-sama tinggi," ujarnya.

"Tiga sosok itu layak dipilih rakyat. Biarkan rakyat menentukan siapa diantara tiga sosok itu yang paling layak memimpin negeri yang lagi carut marut ini," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: