Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib Oh Nasib... Terlalu Sering Dapat 'Angin Surga', Kini Prabowo Subianto Sudah Dilupakan Kubu Istana?

Nasib Oh Nasib... Terlalu Sering Dapat 'Angin Surga', Kini Prabowo Subianto Sudah Dilupakan Kubu Istana? Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi/
Warta Ekonomi, Jakarta -

PDIP resmi menetapkan Ganjar sebagai calon presiden. Presiden Jokowi, yang juga kader PDIP, setuju atau menerima.

Jokowi menunjukkan sikap tak mau berseberangan dengan partai yang membesarkannya. Dia datang ke Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4), untuk mendengarkan dan menyaksikan langsung Ganjar mendapat kopiah dari Megawati.

Setelah itu, Jokowi satu mobil dengan Ganjar ke Jakarta. Lalu satu pesawat kepresidenan dari Jakarta ke Solo. Salat Idulfitri bersama di Solo.

Apa saja yang dibicarakan presiden dengan calon presiden dari PDIP selama perjalanan berjam-jam itu?

"Dugaan saya: soal siapa calon wakil presiden. Salah satunya lagi: soal kelanjutan pembangunan. Dan entah apa lagi," tutur kolumnis Dahlan Iskan dalam tulisan berjudul Lebaran Prabowo di Disway.id, dikutip Minggu (25/4/23).

Baca Juga: Ganjar Pranowo Resmi Jadi Capres PDIP, Relawan Prediksi Cawapres Bakal Datang dari Kalangan Ulama! Siapa?

Menurut Dahlan, Jokowi menerima sepenuhnya pencalonan Ganjar oleh PDI Perjuangan.

Sekarang tinggal siapa bakal calon wakil presiden yang akan didaftarkan PDIP ke kantor KPU? "Di medsos banyak yang mengusulkan Menko (Polhukam) Mahfud MD," bunyi tulisan Dahlan.

"Publik juga tahu Jokowi sangat menghendaki Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres."

"Memang NU sangat mengharapkan Wapres dari NU lagi. Erick Thohir kini sudah dianggap NU. Anshor. Ia Banser. Bersertifikat pula. Pula, ia ketua panitia satu abad NU yang menggelegar."

"Kalau Ganjar dan Erick berpasangan, dengan dukungan penuh Jokowi dan Megawati, maka kansnya begitu besar, apalagi sudah mulai muncul kampanye: terpilihnya Ganjar nanti sudah sama dengan Jokowi tiga periode.

Maka tema pilpres ke depan benar-benar dua arah yang berbeda: lanjutkan (Ganjar) dan perubahan (Anies Baswedan)."

Itu pun kalau Anies benar-benar bisa maju jadi capres. Lalu bagaimana dengan Prabowo Subianto, pria 71 tahun yang kini memimpin Gerindra dan menjabat Menteri Pertahanan itu?

"Prabowo menjadi sangat ditentukan oleh PKB. Begitu PKB meninggalkan koalisi dengan Gerindra, Prabowo tidak dapat kendaraan," tulisan Dahlan.

"Politik itu sangat dinamis. Bisa saja tiba-tiba Gerindra bersatu dengan PKS dan Demokrat. Khusus untuk membangun satu kendaraan capres. Lewat kendaraan baru itu Prabowo-Anies bisa maju. Atau Anies-Prabowo."

Baca Juga: 'Diselamatkan' Anies Baswedan, Korban Gusuran Ahok Kenang Penderitaan yang Dialami saat Penggusuran Kampung Akuarium: Itu Nyata Banget!

"Orang kini begitu kasihan kepada Prabowo. Ternyata ditinggal begitu saja. Belakangan ini begitu sering Prabowo diberi angin surga, bahkan pejabat kunci seperti Kepala BIN Budi Gunawan sudah begitu jelasnya mengatakan: sebagian aura Jokowi sudah pindah ke Prabowo."

Dengan situasi politik terkini, apakah Prabowo (Gerindra) masih kukuh mencari bakal calon wakil presiden? Atau berusaha menjadi pendamping Ganjar? 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: