Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribut-ribut Bekingan Dana Kampanye Anies Vs Ganjar, Waketum Garuda: Mau Pemilihan Presiden atau Pemilihan Pengusaha Paling Kaya?

Ribut-ribut Bekingan Dana Kampanye Anies Vs Ganjar, Waketum Garuda: Mau Pemilihan Presiden atau Pemilihan Pengusaha Paling Kaya? Ilustrasi Teddy Gusnaidi. | Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendukung dua bakal calon presiden (capres), yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo seolah tengah beradu nasib menjelang Pilpres 3034. Hal ini mendapat perhatian khusus dari Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi.

Ia menyoroti terkait perdebatan dana kampanye dan siapa tokoh yang menjadi beking dalam pencapresan masing-masing.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Bongkar Logika Keliru soal Berebut Pesona Capres Si Paling Merakyat dan Didukung Pengusaha

"Itu untuk bahan kampanye, bahwa si A disupport oleh rakyat jelata, si B disupport oleh pengusaha," ujar Teddy kepada wartawan, Selasa (25/4).

Apalagi sampai disebut paling di-support oleh rakyat, karena capres menurut UU Pemilu memang boleh mendapatkan sumbangan dari pengusaha.

Dia menyebut untuk setiap perusahaan, bisa menyumbangkan dana ke Capres maksimal Rp25 milliar, untuk perseorangan maksimal Rp2,5 milliar.

"Bohong jika ada capres yang tidak melakukan hal ini, karena ini sah. Pilpres tentu perlu biaya untuk kampanye," katanya.

Baca Juga: Teddy Minahasa Ungkap Dirinya Punya Banyak Prestasi di Polri: Gak Mungkin Saya Jualan Sabu!

Namun, Jubir Partai Garuda itu menuturkan yang seharusnya diangkat dalam berbalas pantun adalah, apa keunggulan capres yang didukung, bukan malah berebut membuat drama paling merakyat. 

"Kenapa ukuran lawan berat di pilpres hanya diukur dengan dana kampanye? Kalau ukurannya hanya itu saja, ini kita mau mengadakan pemilihan presiden atau pemilihan pengusaha paling kaya?" pungkas Teddy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: