Warren Buffett China Lagi Buntung Tak Dapat Untung, Perusahaannya Langsung Jual Aset Rp74 Triliun!
Miliarder Guo Guangchang yang dijuluki Warren Buffet China telah melakukan penjualan aset selama hampir setahun. Perusahaannya, Fosun International telah membukukan penurunan laba tahunan 2022 sebesar 95% dari tahun ke tahun.
Sejak Mei, Fosun telah setuju untuk menjual aset senilai hampir USD5 miliar (Rp74 triliun), termasuk hampir USD2 miliar (Rp29 triliun) saham di perusahaan induk Nanjing Iron & Steel, lebih dari USD500 juta (Rp7,4 triliun) saham di Tsingtao Brewery, dan penjualan resor Jepang ke anak perusahaan, menurut laporan Bloomberg.
Melansir Business Insider di Jakarta, Rabu (26/4/23) pada tanggal 2 April, Fosun mengumumkan bahwa mereka mencapai kesepakatan untuk menjual 55% saham di perusahaan induk Nanjing Iron & Steel kepada konglomerat China milik negara bernama Citic seharga 13,58 miliar yuan setelah rencana untuk menjual saham tersebut ke Grup Jiangsu Shagang. Co gagal.
Tapi Guo tampaknya tidak merasa terganggu dengan penjualan aset ini.
"Tidaklah menyedihkan jika kami menjual aset," katanya di forum pengusaha pada bulan Maret, menurut Bloomberg. "Menyedihkan saja jika tidak ada yang menginginkan apa yang kami tawarkan," tambahnya.
Meski demikian, investor tampaknya ditenangkan oleh aksi jual. Kapitalisasi pasar Fosun International adalah sekitar 44 miliar dolar Hong Kong sekarang.
Guo yang tumbuh miskin di provinsi Zhejiang di China timur dan sering menyamakan dirinya dengan investor legendaris Warren Buffett, telah mengalami peningkatan kekayaan pribadinya sekitar 60% sejak September menjadi USD1,6 miliar (Rp23 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index. Sementara Forbes mematok kekayaan Guo secara signifikan lebih tinggi pada USD3,5 miliar (Rp51 triliun), menunjukkan bahwa dia adalah orang terkaya ke-848 di planet ini.
Guo sekarang menjadi co-chairman Fosun. Ia mendirikan pendahulu perusahaan tersebut bersama teman sekelas universitasnya pada tahun 1992 dengan modal 100.000 yuan. Perusahaan ini mempekerjakan 108.000 orang secara global, menurut situs webnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement