Setelah mencetak pertumbuhan bisnis yang impresif sepanjang tahun 2022, perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance – IDX: BFIN) kembali melanjutkan kinerja positifnya di kuartal pertama tahun 2023, dengan membukukan peningkatan total aset sebesar 46,5% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp24,0 triliun, atau naik 9,3% dibandingkan dengan total aset di akhir tahun 2022.
Peningkatan ini membuktikan semakin kuatnya komitmen BFI Finance untuk terus memperluas akses keuangan bagi masyarakat Indonesia. Kenaikan ini didukung oleh realisasi pembiayaan baru di kuartal I/2023 yang melambung 53,9% yoy atau senilai Rp6,3 triliun, serupa dengan nilai pembiayaan baru sepanjang kuartal IV/2022 silam.
Baca Juga: Targetkan Rp1,6 Triliun, BFI Finance Kembali Siap Terbitkan Obligasi
Berkaca pada awal tahun 2022 lalu ketika industri pembiayaan masih dibayangi oleh pandemi COVID-19, di awal tahun kelinci air ini menunjukkan kondisi yang lebih kondusif seiring membaiknya kondisi fundamental domestik.
Meskipun sempat diwarnai dengan kenaikan suku bunga patokan dan penutupan beberapa bank di Amerika Serikat dan Eropa, hal tersebut tidak berdampak terhadap momentum pertumbuhan industri perbankan dan pembiayaan di tanah air.
Peningkatan aktivitas perekonomian nasional ini tecermin dari kenaikan sisi konsumsi dan investasi serta diperkuat keputusan pemerintah untuk mengakhiri tanggap darurat pandemi. Optimisme ini tecermin dari tetap tingginya permintaan pembiayaan baru yang diikuti dengan likuiditas perbankan dan pasar modal yang baik sehingga memiliki pengaruh positif pada pertumbuhan pembiayaan maupun sumber pendanaan Perusahaan.
Indikator tersebut turut mendukung pertumbuhan portofolio pembiayaan pada semua segmen produk.
"Sebagian besar portofolio pembiayaan berdasarkan jenis asetnya masih berasal dari pembiayaan kendaraan roda empat, yakni mengambil porsi hingga 67,5% dengan nilai piutang yang dikelola atau managed receivables sebesar Rp15,2 triliun dari total Rp22,5 triliun," ungkap Sudjono, Direktur Keuangan BFI Finance.
Baca Juga: Keren, Avrist Bukukan Laba Bersih Rp122 Miliar di Sepanjang 2022
Komposisi piutang yang dikelola terbesar lainnya selain pembiayaan kendaraan roda empat adalah pembiayaan alat berat dan mesin 12,8%, pembiayaan kendaraan roda dua 12,5%, dan sisanya merupakan pembiayaan properti, pembiayaan berbasis syariah, serta pembiayaan dari anak usaha yang berkontribusi sebesar 7,2% terhadap piutang yang dikelola Perusahaan.
Sementara itu, Perusahaan secara konsisten masih melanjutkan catatan rapor ciamik dengan membukukan pendapatan senilai Rp1,6 triliun sepanjang kuartal satu atau tumbuh 39,0% yoy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement