Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengembangan Pertanian Modern Kunci Atasi Masalah Cuaca Ekstrem

Pengembangan Pertanian Modern Kunci Atasi Masalah Cuaca Ekstrem Kredit Foto: Kementerian Pertanian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah mengajak generasi muda mengatasi cuaca ekstrem dengan terlibat aktif mendorong pertanian modern atau meninggalkan pertanian berpola tradisional.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan konsep smart farming ataupun green house yang kini mulai diterapkan petani milenial di sejumlah daerah. Mentan mengatakan konsep tersebut wajib dilakukan mengingat Indonesia terus dihadapkan pada cuaca ekstrem maupun krisis global.

“Saya kira smart farming ataupun green house yang sudah menggunakan teknologi mekanisasi harus kita kembangkan bersama. Melalui cara itu, pertanian kita akan masuk pada pertanian modern,” ujarnya, kemarin.

Baca Juga: Diprediksi Mulai Agustus Mendatang, Luhut Minta Waspadai Dampak El Nino

Syahrul mengatakan, saat ini pemerintah menyiapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai modal penting dalam meningkatkan skala usaha tani. Fasilitas permodalan tersebut bisa diakses siapa saja yang memiliki lahan dan petani yang memadai sebagai penerima KUR

Dirinya menambahkan, pertanian adalah sektor paling strategis karena selama empat tahun terakhir terbukti menjadi bantalan ekonomi. Pertanian juga terbukti menjadi lapangan pekerjaan bagi jutaan masyarakat Indonesia.

“Selama pandemi dan krisis global lainnya, pertanian tetap tumbuh meyakinkan dan mampu menjadi bantalan ekonomi nasional. Karena itu, pertanian adalah sektor yang paling strategis bagi setiap peluang usaha,” katanya

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memperingatkan ancaman fenomema El Nino yang diprediksikan terjadi pada Agustus mendatang. Karenanya, semua pihak, termasuk kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah (pemda) perlu bersiap melakukan upaya mitigasi menghadapi El Nino.

Luhut menyebut berdasarkan pengalaman pada 2015 yang terjadi di Indonesia, El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan meluas, kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran tersebut berdampak pada penurunan produksi pertanian dan pertambangan serta berkontribusi memacu inflasi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: