Diamkan Moeldoko Ambil Alih Demokrat, Profesor Mantan Pendukung Sebut Jokowi Beri Persetujuan Agar Anies Baswedan Gagal Nyapres di 2024
Guru Besar Hukum Tata Negara, Denny Indrayana mengeluarkan analisanya terkait kontestasi Pilpres 2024. Denny menyoroti manuver yang dilakukan kubu KLB Deli Serdang pimpinan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, yang kembali dilakukan untuk memenangkan kepengurusan sah Partai Demokrat yang kini dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Denny blak-blakan menyebut bahwa pada dasarnya yang ingin mengambil alih Demokrat bukanlah Moeldoko, tetapi sang “majikan” yakni Presiden Jokowi.
“Saya ingin kita jujur dan tegas mengatakan yang mengambil alih Demokrat adalah Presiden Jokowi, bukan Moeldoko,” ujar Denny dalam rilisnya, dikutip dari laman Integrity Law Firms, Kamis (27/4/23).
Bukannya tanpa alasan, Denny yang juga mantan pendukung Jokowi di 2014 lalu tersebut mengungkapkan status Moeldoko yang merupakan orang penting istana menurutnya sangat tidak mungkin tidak diketahui oleh Jokowi mengenai manuver yang dilakukan.
Karenanya, diamnnya atau pembiaran Jokowi terhadap apa yang dilakukan Moeldoko merupakan manuver yang telah disetujui oleh Jokowi
“Sudah jelas Moeldoko adalah KSP Presiden Jokowi, orang lingkar satu istana. Maka setiap langkahnya kalau dibiarkan, berarti mendapat persetujuan sang Presiden,” jelasnya.
Pembiaran ini menurut Denny dimaksudkan agar Anies Baswedan yang telah diberikan dukungan resmi oleh Demokrat pimpinan AHY sebagai bacapres bisa batal keikutsertaannya mengingat syarat pt 20 persen otomatis tak terpenuhi jika Moeldoko sukses merebut Demokrat dan menarik dukungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement