Tak Cuma Bercampur dan Berjarak, Kemenag Indramayu Temukan Fakta Lain Soal Ponpes Al Zaytun: Ada Non-Muslim Ikut Salat
Momen Idulfitri tahun 1444 Hijriah kali ini diwarnai dengan viralnya Islam Al Zaytun. Hal ini bermula dari tersebarnya foto saat anggota Pesantren tersebut melakukan Salat Idulfitri (Id) yang beredar di media sosial.
Warganet dihebohkan dengan potret adanya seorang wanita di barisan depan shaf salat hingga soal jarak yang terlalu renggang, berbeda dengan ketentuan salat Islam pada umumnya.
Mengenai hal ini, Kementerian Agama (Kemenag) Indramayu pun mendatangi pimpinan pesantren dan meminta klarifikasi, pada Rabu (26/4/2023). Namun, temuan Kemenag Indramayu justru mengungkap fakta lain.
Kasubag TU Kantor Kemenag Kabupaten Indramayu, Aan Fathul Anwar, mengatakan, ternyata ada seorang non-Muslim yang ikut dalam barisan salat bersama Al Zaytun tersebut. Aan menyatakan bahwa Mahad Al-Zaytun selama ini menerapkan moderasi yang sangat bagus.
"(Seorang Non-Muslim ditempatkan di barisan depan jamaah sholat) itu mungkin menghormati," tutur Aan kepada Republika, Kamis (27/4/2023).
Baca Juga: Soal Ponpes Al-Zaytun, Peneliti Luar Negeri Jabarkan Kaitannya dengan Gerakan Radikal NII Palsu
Lebih lanjut, Aan menyatakan Kemenag hanya bisa memberikan arahan dan tidak bisa memaksakan suatu paham atau ajaran yang diyakini kelompok tertentu selagi ajaran tersebut tidak menyimpang. Dia mencontohkan, di Indonesia ada NU, Muhammadiyah, Persis, Al Wasliyah, Al Irsyad dan lainnya.
"Mereka muslim semua. Kita tidak bisa memaksakan dengan konsep pemahaman keagamaan mereka," tukas Aan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement