Demi Kesembuhan, Kemensos Turun Membantu Pengobatan Bayi Penderita Hidrosefalus di Polewali Mandar
Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
“16 April lalu, dimas sakit, demam. Kebetulan masih libur sekolah juga, jadi ibunya sempat kembali ke Polman menjemput Dimas. BBPPKS fasilitasi penjemputannya,” katanya.
Adapun, Sentra “Wirajaya” di Makassar memberikan bantuan berupa uang saku kepada orangtua bayi selama di rumah sakit. Sementara, Sentra “Nipotowe” di Palu, mendukung kebutuhan dasar bayi yang tidak ditanggung BPJS, seperti popok, tisu basah, tisu kering, selimut bayi dan perlengkapan pakaian bayi.
Baca Juga: Lewat Hipnoterapi, Kemensos Turun Membantu Puluhan Santri Korban Kekerasan Seksual di Padang Lawas
Sebelumnya, bayi Al Malik lahir pada 31 Maret 2023 secara sesar di RSUD Polewali Mandar saat usia kandungan baru memasuki 7 bulan.
Tindakan operasi terpaksa dilakukan saat itu juga lantaran sang ibu mengalami pecah ketuban ketika dilakukan pemeriksaan USG sehingga dokter menyarankan agar bayi segera dilahirkan melalui operasi.
Bayi, dengan berat 2,4 kg itu, terlahir dengan kondisi pembesaran pada kepala dan didiagnosa hidrosefalus. Kondisi tak biasa pada bayi ini mulai terlihat sejak dalam rahim saat usia kandungan masih 6 bulan.
Sejak saat itu, bayi Al Malik dirawat di RSUD Polewali Mandar sebelum akhirnya dibantu pembiayaan dan akomodasi agar dirujuk ke RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk mendapat penanganan lebih lanjut, pada 13 April 2023.
Sepekan lebih sejak keluar dari ruang operasi, pada 19 April 2023 lalu, Wiwik mengatakan, sampai saat ini, bayi Al Malik belum bisa dijenguk sehingga orangtua masih menanti tindakan lanjutan dari rumah sakit.
“Pendampingan kepada orangtua dan pemantauan terhadap bayi dari BBPPKS dan Sentra “Wirajaya” di Makassar juga setiap hari dilakukan selama bayi masih berada di ruang NICU,” kata dia.
Selanjutnya, setelah upaya penanganan bayi Al Malik rampung, Kemensos juga berupaya memberikan intervensi lanjutan kepada orangtua bayi berupa bantuan kewirausahaan.
“Ibu bayi, yang sehari-harinya mengurus rumah tangga, akan diberikan modal usaha berjualan bensin eceran atau tabung gas 3 kg yang dititipkan di rumah nenek mereka, mengingat kondisi rumah panggung orangtua Al Malik yang kurang layak dan tidak strategis,” ungkap Wiwik.
Baca Juga: PPP Jagokan Ganjar Pranowo, Akar Rumputnya Enggak Legowo: Mereka Dukung Anies Baswedan!
Terkait dengan asesmen hunian orangtua bayi Al Malik berukuran 3x7 meter persegi di Polewali Mandar, yang kondisinya kurang layak dan tanpa MCK itu, juga akan dipertimbangkan untuk diperbaiki, berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement