Kuartal I 2023, Maybank Indonesia Salurkan Kredit Rp107,22 Triliun
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia atau Bank) berhasil menyalurkan total kredit sebesar Rp107,22 triliun di kuartal I 2023. Angka ini tumbuh 7,7% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp99,52 triliun.
Adapun penyaluran kredit didukung pertumbuhan kredit CFS Ritel sebesar 14,6% menjadi Rp40,10 triliun dari Rp34,98 triliun, dan kredit Global Banking yang tumbuh 11,4% menjadi Rp39,29 triliun dari Rp35,26 triliun tahun lalu.
Presiden Komisaris Maybank Indonesia, Dato' Khairussaleh Ramli mengatakan, melalui akselerasi digital, peningkatan fokus bisnis terhadap kebutuhan nasabah (customer centricity), mengedepankan fokus pasar regional, dan pertumbuhan bisnis perbankan Syariah serta aspek keberlanjutan Bank, diharapkan dapat mendorong kinerja Maybank Indonesia ke depannya. Baca Juga: Naik 45,7%, Maybank Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp566 Miliar di Kuartal I 2023
“Maybank Indonesia merupakan bagian penting dari program transformasi yang tercakup pada strategi M25+, dimana melalui penerapan Strategic Program (SP) 7 yang ditujukan untuk peningkatan bisnis Maybank di Indonesia dan sebagaimana SP lainnya, diharapkan dapat memberi dampak langsung kepada peningkatan kinerja bisnis dan operasional, serta kapabilitas Bank," katanya di Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Dijabarkan secara rinci, kredit CFS Ritel bertumbuh di seluruh segmen yaitu, pembiayaan otomotif anak perusahaan yang tumbuh 26,1% menjadi Rp20,54 triliun dari Rp16,29 triliun, bisnis kartu kredit & KTA tumbuh 20,6% Y-o-Y dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 2,2% Y-o-Y.
Kredit CFS Non-Ritel mencatat penurunan sebesar 5,0% menjadi Rp27,83 triliun dari Rp29,28 triliun oleh karena segmen Business Banking mengalami penurunan sebesar 14,6%, sementara kredit segmen SME+ relatif stabil. Namun, kredit segmen Retail Small Medium Enterprises (RSME) masih terus bertumbuh sebesar 2,3% menjadi Rp12,74 triliun dari Rp12,46 triliun.
Sementara itu, total simpanan nasabah tercatat turun 2,2% menjadi Rp103,61 triliun dari Rp105,98 triliun sehubungan dengan strategi berkesimbungan yang diterapkan Bank untuk mengoptimalkan pendanaan berbiaya rendah melalui pemanfaatan layanan digital dalam menghimpun dana nasabah.
Berkaitan dengan strategi tersebut, Bank mencatat Giro tumbuh 19,6% menjadi Rp32,54 triliun dari Rp27,22 triliun, sedangkan Tabungan turun 6,7% dan simpanan berjangka (time deposits) turun 11,0%. Namun demikian, Bank mencatat rasio CASA meningkat menjadi 51,9% pada Maret 2023 dari 47,1% pada Maret 2022.
Di tengah situasi bisnis yang membaik, Bank melanjutkan berbagai aktivitas bisnis, di antaranya, kegiatan customer engagements, site visits dan berbagai program kampanye. Hal ini menyebabkan biaya perjalanan, outsourcing dan pemasaran mengalami kenaikan sebesar 2,4%, serta biaya personalia sebesar 7,0% sehubungan dengan inisiatif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dengan demikian, Bank mencatat biaya overhead naik 4,7% menjadi Rp1,45 triliun. Bank menilai bahwa kenaikan biaya overhead tersebut masih tetap dalam kendali dan di saat yang sama memastikan agar biaya-biaya tersebut dapat berkontribusi bagi peningkatan pendapatan. Baca Juga: Kolaborasi, Allianz Life dan Maybank Indonesia Perkenalkan Fitur Wakaf di Unit Link Syariah
Kualitas aset pada kuartal pertama 2023 terus membaik, hal ini mendorong Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) mengalami penurunan sebesar 16,9%. Saldo NPL turun sebesar 8,8% Y-o-Y dan rasio Loan at Risk/LAR (Bank saja) tercatat membaik menjadi 12,1% pada Maret 2023 dari 17,5% pada Maret 2022. Bank mencatat rasio Non Performing Loan/NPL konsolidasian membaik menjadi 3,4% (gross) dan 2,3% (net) pada Maret 2023 dari 3,9% (gross) dan 2,8% (net) pada Maret 2022.
Rasio Loan to Deposit/LDR (Bank saja) tercatat pada tingkat yang sehat, yaitu sebesar 88,2% pada Maret 2023 dari 82,0% pada Maret 2022. Rasio Liquidity Coverage/LCR (Bank saja) tercatat sebesar 174,2% pada Maret 2023, melebihi ketentuan regulator minimal 100%. Rasio Kecukupan Modal (CAR) tercatat pada level yang kuat, yaitu sebesar 29,1% pada Maret 2023, dengan total modal sebesar Rp28,85 triliun pada akhir Maret 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement