Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Bukalapak Tumbuh 28% Jadi Rp1 Triliun pada Q1 2023

Pendapatan Bukalapak Tumbuh 28% Jadi Rp1 Triliun pada Q1 2023 Kredit Foto: Instagram/ririn.yulianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 28% menjadi Rp1 triliun pada kuartal pertama tahun 2023. Pada saat yang sama, Bukalapak membukukan kerugian bersih sebesar Rp1 miliar per Maret 2023.

Corporate Secretary Bukalapak, Teddy Oetomo mengatakan bahwa kerugian tersebut berbanding terbalik dengan capaian laba bersih per Maret 2022 lalu yang mencapai Rp14,55 miliar. Hal itu disebabkan oleh Bukalapak yang membukukan rugi operasional sebesar Rp1,18 miliar pada Q1 2023, terutama karena di periode Q1 2022 Bukalapak mendapatkan laba yang substansial dari laba nilai investasi di PT Allo Bank Tbk.

Baca Juga: Kinerja Moncer, BCA Catatkan Pertumbuhan Kredit Hingga 12% Jadi Rp713,8 Triliun!

Sementara itu, pertumbuhan positif Bukalapak tercermin dari Total Processing Value (TPV) selama kuartal pertama tahun 2023 tumbuh sebesar 19% menjadi Rp40,5 triliun. Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan yoy dari Marketplace dan TPV specialty verticals. Sebanyak 72% TPV Bukalapak berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat. TPV Mitra Bukalapak pada 1Q23 naik sebanyak 9% yoy menjadi Rp18,7 triliun. 

"Pertumbuhan Mitra utamanya didukung oleh ekspansi varian produk, di mana pertumbuhannya meningkat sebesar 10% yoy untuk TPV produk-produk fisik dan tumbuh sebesar 8% untuk TPV produk-produk virtual dan layanan finansial dari kuartal yang sama tahun lalu," ungkapnya, Jumat, 28 April 2023.

Pada akhir Maret 2023, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 16,8 juta, meningkat dari 16,1 juta pada akhir Desember 2022. Bukalapak mencatat ada kenaikan pendapatan Mitra Bukalapak sebesar 9% yoy menjadi Rp515 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Marketplace menunjukkan pertumbuhan yang kuat dengan peningkatan pendapatan sebesar 77% yoy menjadi Rp517 miliar, didorong oleh specialty verticals dengan take rate yang lebih tinggi.

Baca Juga: Wow, Laba Induk Tugu Insurance Melonjak 60% jadi Rp401,98 Miliar di 2022

"Bukalapak fokus pada strategi mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik," lanjutnya.

Pada periode Q123, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV membaik menjadi -0,8% dibandingkan dengan -1,0% pada periode yang sama tahun lalu. Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas, termasuk investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana, sebesar Rp20,3 triliun pada akhir Maret 2023.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: