Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Percepat Transisi Energi, PLN Bakal Tambah Pasokan Listrik Hijau di Bali

Percepat Transisi Energi, PLN Bakal Tambah Pasokan Listrik Hijau di Bali Petugas melakukan perawatan panel surya pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (21/9/2022). Angkasa Pura I mengoperasikan PLTS untuk menyuplai energi listrik di gedung parkir bandara sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan energi baru terbarukan guna menekan emisi karbon sekaligus untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20 di Bali. | Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mempercepat transisi energi di Indonesia, PT PLN (Persero) akan menambah beberapa pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di pulau Bali.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana, mengatakan, guna mempercepat proses transisi energi, PLN akan terus menambah kapasitas pembangkit yang bersumber pada energi terbarukan. 

Baca Juga: PLN Siapkan 7 Posko Siaga Arus Balik di Palembang

Udayana menambahkan, tahun 2023, direncanakan akan ada penambahan pembangkit EBT, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali bagian timur dan barat yang masing-masing sebesar 25 megawatt (MW) serta Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) Titab dengan daya 1,3 MW. 

"Rencana pembangunan ini akan dilaksanakan oleh PLN Indonesia Power yang nantinya akan menambah bauran pembangkit EBT guna mendukung target net zero emission di 2060," ujar Udayana dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (29/4/2023).

Udayana mengatakan PLN terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, antara lain investor, pemerintah, komunitas, dan pihak-pihak lainnya untuk mewujudkan transisi energi.

"Untuk bersama-sama mewujudkan transisi energi, sehingga akses terhadap energi listrik yang andal, terjangkau dan bersih dapat diperoleh oleh seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, PLN telah membangun PLTS Hybrid Nusa Penida yang mulai beroperasi menjelang gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November 2022 lalu.

Baca Juga: PLN Sebut Konsumsi Listrik pada Lebaran 2023 Meningkat, Beban Puncak Capai 29,9 GW

Hingga saat ini PLTS tersebut terus konsisten memasok energi bersih bagi sistem kelistrikan PLN di Bali. PLTS berkapasitas 3,5 Megawatt peak (MWp) ini bahkan mampu menurunkan emisi 4,19 ton CO2e per tahun untuk pulau Bali.

PLTS ini merupakan pembangkit yang beroperasi dengan konfigurasi sistem hibrida yang terdiri dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), PLTS, serta menggunakan Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas 1,84 megawatt hour (MWh).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: