Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pedoman Etika Warganet Agar Makin Bijak Bermedia Sosial

Pedoman Etika Warganet Agar Makin Bijak Bermedia Sosial Kredit Foto: Unsplash/S O C I A L . C U T
Warta Ekonomi, Sulawesi Utara -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk komunitas di wilayah Kota Tomohon, Sulawesi Utara, dengan tema "Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial" pada Jumat (28/4/2023). 

Ruang digital memberikan kesempatan untuk setiap orang dapat terhubung, berinteraksi, berkomunikasi, berkolaborasi, dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dengan melintasi batas geografis, sosial dan budaya. Interaksi antarbudaya di ruang digital dapat menciptakan standar baru etika. 

"Semua aktivitas digital yang kita lakukan dalam memproduksi konten, mengunggah, mengunduh, membagikan, dan mengonsumsi informasi harus etis," ungkap Dosen Komunikasi UPNVJ, Rut Rismanta Silalahi, narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk komunitas di wilayah Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat (28/4/2023).

Baca Juga: Parents, Catat! Ini Pentingnya Pemahaman Penggunaan Internet Sehat untuk Anak Sejak Dini

Terlebih dengan data terbaru dari We Are Social dan HootSuit pada awal 2023 mengungkap bahwa pengguna internet di Indonesia terus bertambah dan kini sudah mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total populasi. Namun, banyaknya pengguna belum berbanding lurus dengan tingkat kecakapan digitalnya.

Disebutkan secara global, indeks kesenjangan kecakapan digital atau (DSGI) Indonesia pada 2021 berada di angka 5,2 yakni ada di peringkat ke-47 dari 134 negara. Sementara Indeks Literasi Digital Indonesia pada 2021 berada pada angka 3,34 yang ada di level sedang. Selain itu menurut Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 disebutkan bahwa dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.

Etika sendiri, menurut Rut merupakan filosofi moral seseorang atau kelompok yang merefleksikan pandangan mereka tentang yang baik dan yang buruk atau salah dan benar. Etika menjadi prinsip-prinsip yang memandu pelaku dan jika diikuti akan menghasilkan relasi yang harmonis antarindividu. 

Terdapat ruang lingkup etika yang harus dipenuhi pengguna internet seperti asas kesadaran dan memiliki tujuan, lalu tanggung jawab dengan mengetahui konsekuensi dari perilaku berinternet, serta kejujuran, tidak melakukan plagiasi maupun manipulasi. Tak kalah penting saat berinteraksi di ruang maya maka asas kebajikan dengan melihat kemanfaatannya. 

Dengan mengetahui prinsip tersebut tentu pengguna internet akan lebih berhati-hati saat mengunggah sesuatu di ranah media sosial yang termasuk ruang publik. Bertanya kepada diri sendiri apakah konten yang dibagikan termasuk kategori oversharing, mengunggah informasi pribadi, ataukah ada dampak tertentu terkait isu rasisme SARA, maupun yang menyinggung orang lain.

"Sayangnya, sering kali di sebuah posting-an dibuat tanpa memikirkan matang-matang mengenai dampaknya terhadap diri sendiri atau orang lain yang berkaitan," sambung Rut. 

Untuk itu perlu bijak saat bermedia sosial, dengan memahami lagi apakah yang dibagikan akan bermanfaat dan penting untuk orang lain. Sebaiknya justru media sosial digunakan untuk sesuatu yang positif seperti memperjuangkan isu atau persoalan yang menyangkut kebaikan orang banyak, seperti misalnya isu lingkungan. Salah satunya yang dicontohkan adalah perjuangan Melati Wijsen dan Isabel Wijsen agar Bali bersih dari plastik.

Baca Juga: Pengamat Ungkap Sikap ‘Bar-bar’ Pendukung Anies Baswedan di Internet

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi antara lain dari Roland International Artist, Mia Marcellina, Dosen Komunikasi UPNVJ, Rut Rismanta Silalahi, serta Dosen dan Praktisi E. Rizky Wulandari.

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: