Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Startup Rantai Dingin Coldspace Raih Rp55,8 Miliar pada Tahap Awal Pendanaan

Startup Rantai Dingin Coldspace Raih Rp55,8 Miliar pada Tahap Awal Pendanaan Kredit Foto: Unsplash/Sincerely Media
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyedia solusi rantai dingin asal Indonesia, Coldspace, berhasil meraih US$3,8 juta atau sekira Rp55,8 miliar pada tahap pendanaan awal (seed) dipimpin oleh Intodo Ventures, perusahaan logistik Indonesia Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), dan konglomerat pertanian Triputra Group, dengan partisipasi dari MKA dan ITS. 

Dikutip dari laman Deal Street Asia pada Rabu (3/5/2023), hal ini menandakan Coldspace pada tahap pertama pendanaan eksternal, sesuai pengumumannya pada hari ini.

Perusahaan rintisan (startup) ini berencana untuk menggunakan dana tersebut untuk memperluas kapasitas layananannya untuk gudang pendingin, truk pendingin (reefer), dan layanan fulfillment. Coldspace juga ingin memperluas cakupan wilayah dan meluncurkan solusi sistem manajemen gudang dan transportasi sebagai nilai tambah layanan pada pelanggan. 

Baca Juga: Startup Kecilin Raih Pendanaan Pra-Seri A Rp60 Miliar dari Mandiri Capital

Didirikan pada Desember 2022, startup ini menyediakan solusi rantai dingin terintegrasi untuk pelanggan bisnis ke bisnis (B2B) dan bisnis ke pelanggan (B2C). Selain itu, Coldspace juga menyediakan fasilitas gudang pendingin dan truk reefer melalui inventarisnya, juga sebagai mitra rantai dingin pihak ketiga dengan aggregated marketplace

Melalui aggregated marketplace, Coldspace bertujuan untuk meningkatkan utilisasi bagi mitra-mitranya melalui pencocokan permintaan dan penawaran dalam skema harga yang layak. Startup ini juga membandung infrastruktur rantai dingin untuk memastikan kontrol iklim produk secara end-to-end, juga menyediakan solusi cold fulfillment untuk mengaktifkan layanan perdagangan cepat melalui model hub-and-spoke

CEO dan co-founder Coldspace, Arnold Giovanni menyatakan, “Membangun lebih dari 15 titik distribusi selama tiga bulan sejak peluncuran telah menunjukkan kemampuan kami untuk ekskalasi secara cepat, dan kami akan mengakselerasi proses ini dengan memanfaatkan ekosistem logistik dari investor strategis kami untuk memberikan keunggulan operasional terbaik di kelasnya dengan harga yang kompetitif.” 

Coldspace dipimpin oleh Giovanni, Head of Business Development Ivan Liadi, Head of Sales David Loei, dan Head of Finance Jan Sunaryanto. 

Coldspace beroperasi di area Jakarta dan sekitarnya, Surabaya, Malang, Bali, dan Medan, dengan rencana untuk ekspansi seluruh Indonesia. Per April 2023, Coldspace mengelola 3.000 ton kapasitas gudang pendingin dan 20 truk reefer. Sementara itu, terdapat 30.000 ton kapasitas gudang pendingin untuk marketplace dan 100 truk reefer yang dioperasikan mitra Coldspace. 

Dengan meningkatnya permintaan makanan segar, farmasi, dan produk yang sensitif terhadap suhu lainnya, Indonesia seringkali kekurangan infrastruktur pengontrol iklim yang diperlukan untuk mencegah pembusukan, yang mengakibatkan limbah dan loss product, ungkap rekanan pendiri Intudo Ventures, Patrick Yip. 

Yip menambahkan, adanya Coldspace dapat memastikan penanganan produk yang tepat. “Dengan menargetkan ruang terfragmentasi dan tradisional yang ditandai dengan inefisiensi dan kesenjangan dalam layanan, Coldspace membangun rantai dingin end-to-end yang dapat memastikan penanganan produk secara tepat sambil menyediakan alat berteknologi canggih untuk memonitor dan mengelola produk di rantai pasok.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: