Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tunggang-langgang Mendengar Kepindahan Golkar, KIB Ngaku Enggak Tahu-menahu, Pecah Kongsi?

Tunggang-langgang Mendengar Kepindahan Golkar, KIB Ngaku Enggak Tahu-menahu, Pecah Kongsi? Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengklaim bahwa Partai Golkar telah bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Hal itu terungkap seusai pertemuan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Restoran Plataran Senayan, Jakarta, Rabu (3/5/23) lalu.

Menanggapi klaim tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, mengaku belum menerima info kepindahan Partai Golkar ke KKIR. Dia bahkan mempertanyakan kepindahan Partai Golkar ke koalisi tersebut.

Baca Juga: Getol Revitalisasi Halte Saat Era Anies Baswedan, Keuangan Transjakarta Disorot Tajam: Bau Korupsi?!

"Apakah memang Golkar sudah resmi bersama KKIR? Kok belum ada info soal itu," kata Viva saat dikonfirmasi, Jum'at (5/5/23).

Viva mengaku akan mengkonfirmasi berita kepindahan Partai Golkar ke KKIR yang diklaim oleh PKB. Kendati demikian, dia tidak menyebutkan waktu pasti PAN mengonfirmasi kabar tersebut. "Nanti akan kita konfirmasi ke Golkar," tandasnya.

Sementara itu, hal senada juga diungkap mitra Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni PPP. Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP, Romahurmuziy alias Rommy juga mengaku belum mendapat info kepindahan Partai Golkar.

"Sampai saat ini kami belum menerima info itu. Kami yakin pada saatnya, ketum PG (Partai Golkar) akan menginfokan ketum kami," kata Rommy saat dikonfirmasi, Jum'at (5/5/23).

Di samping itu, Rommy juga menegaskan sikap PPP setelah memutuskan sikap politik untuk ikut mengusung capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo.

Dia mengatakan, PPP akan mengajak partai mitra KIB untuk bersama-sama mengusung Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Hal tersebut tertuang dalam kerja sama politik PPP dengan PDIP.

"Statement Ketum pasca pengukuhan kerja sama politik PDIP-PPP tegas: bahwa kami akan mengajak rekan2 KIB bergabung bersama kerja sama ini," tandasnya.

Golkar Luruskan Kabar Kepindahannya 

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, menyebut bahwa hasil pertemuan Airlangga Hartarto dan Cak Imin adalah untuk membangun koalisi inti. Adapun kerja sama Golkar dan PKB bertujuan untuk membentuk kerangka kerja Koalisi Besar.

"Kita sepakat tuk membangun kerja sama koalisi inti, yang bertujuan tuk membuat kerangka kerja koalisi besar. Dengan adanya koalisi ini, akan semakin mempererat kemitraan kita semua," kata Dave saat dikonfirmasi, Jum'at (5/5/23).

Dave mengatakan, pembentukan koalisi inti tersebut dilakukan hanya untuk membangun Koalisi Besar sebagaimana yang digaungkan partai politik pengusung pemerintahan Joko Widodo.

Di samping itu, koalisi inti yang diwacanakan juga dilakukan untuk meraih kemenangan di gelanggang Pemilu 2024 mendatang. "Kita akan merapatkan barisan demi merenggut kemenangan di 2024," tandasnya.

Klaim PKB Pindahnya Golkar ke KKIR

Sebelumnya, Ketua DPP PKB, Faisol Riza, meluruskan hasil pertemuan antara Cak Imin dan Airlangga Hartanto, yang berlangsung di Resto Pelataran Senayan, Jakarta Pusat. Menurut Faisol, dalam pertemuan yang dikemas dengan halal bi halal tersebut, Partai Golkar sepakat bergabung untuk menambah anggota KKIR yang telah digagas PKB dengan Partai Gerindra. 

“Golkar memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan, Gerindra dan PKB membutuhkan itu untuk membuat Indonesia semakin maju,” ungkap Faisol dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/5/23).

Selain itu, Faisol juga mengatakan, pasangan Capres dan Cawapres yang akan diusung tetap merujuk pada kesepakatan PKB dengan Gerindra yang diputuskan secara bersama antara Cak Imin dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Baca Juga: Macam Enggak Mungkin Terjadi, Wacana Duet Prabowo-Gibran Ditanggapi Jokowi: Yang Logis Ajalah

“Skema kerja sama PKB dan Golkar untuk mempersiapkan skema pemenangan Pilpres adalah memperbesar KKIR dan memperkuat Mas Bowo-Gus Imin,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: