Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kapten Phillip Mehrtens Masih Disandera, Susi Pudjiastuti Ngamuk ke OPM: Saya Bom Mereka Semua!

Kapten Phillip Mehrtens Masih Disandera, Susi Pudjiastuti Ngamuk ke OPM: Saya Bom Mereka Semua! Kredit Foto: Antara/Fauzan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemilik maskapai Susi Air sekaligus Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, meluapkan kemarahannya kepada kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). Hal ini karena pilot Susi Air, Philip Mehrtens, masih belum juga dibebaskan usai beberapa waktu menjadi sandera.

Dalam kemarahannya, Susi mengaku akan mengebom OPM jika dia diberi senjata. Demikian diungkapkannya kepada pendeta Karel Phil Erari maupun Bishop Joshua Tewuh.

Baca Juga: Pembebasan Penyanderaan Pilot Susi Air Masih Temui Jalan Buntu, Kapolda Papua Ungkap Ada Pejabat Jadi Donatur KKB

"Kalau saya suruh menyelamatkan pilot saya sendiri, saya akan minta bom sama TNI. Saya bom semua sendiri," ucap Susi Pudjiastuti, dikutip pada Sabtu, 6 Mei 2023.

Awalnya pendeta Karel Phil meminta Susi mengirimkan pesan langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pesan yang disampaikan yakni untuk menarik semua pasukan non-organik dari Papua.

"Pertama, tarik semua pasukan non-organik dari Papua. Tarik semua dan saya minta pimpinan gereja di pedalaman harus bertindak," tutur Karel di rekaman suara tersebut.

"Saya akan dampingi mereka, bicara dengan Egianus Kogoya (pimpinan KKB) agar teman-teman di situ harus bebaskan Philip Mehrtens," sambungnya.

Namun Susi merasa heran karena TNI dari pasukan pengevakuasi ditembaki oleh KKB.

"Kemarin TNI yang datang itu nunggu untuk mengevakuasi bukan untuk menyerang KKB. Jadi tim Kopassus bukan untuk menyerang KKB, [namun] untuk mengevakuasi kalau tim sudah jadi negosiasi," papar Susi.

"Kenapa mereka (KKB) tembaki pasukan yang mau evakuasi? Saya marah, Pak Phil," tuturnya menambahkan.

Kemarahan dari Susi Pudjiastuti sebagai pemilik dari maspakai Susi Air tersebut diungkapkan oleh Bishop Joshua Tewuh dalam akun youtubenya.

Menurut Joshua, diirinya telah melakukan kontak dengan Susi dan berbicara tentang kondisi Pilot serta pesawatnya yang telah dibakar oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang merupakan tentara dari Organisasi Papua Merdeka.

Joshua mengungkapkan bahwa Susi Pudjiastuti sangat marah atas tindakan dari TPNPB dengan menyendera pilot serta membakar pesawatnya.

Masih dengan Joshua, Susi Air telah beroperasi selama 16 tahun di Papua dengan membantu masyarakat Papua untuk megantarkan logistik serta masyarakat Papua.

"Tapi kenapa Pilot disandera dan pesawat saya dibakar oleh TNPB OPM," ungkap Susi pada Joshua.

"Lepaskan Pilot saya, ganti pesawat saya tanpa pamrih," tegas Susi.

Dalam videonya, Joshua mengatakan bahwa Susi Pudjiastuti benar-benar kecewa dengan apa yang dilakukan oleh OPM melalui TPNPB.

Joshua juga menyinggung tentang kemungkinan perundingan dengan pihak OPM, akan tetapi Susi mengungkapkan bahwa tidak ada perundingan dengan OPM.

"Tidak ada perundingan dengan OPM, kalau TNI dan Polri kasih senjata, saya bom mereka semua, ya habiskan saja OPM itu kalau begitu kelakuannya," uangkap Susi.

Susi juga mempertanyakan apa yang dikatakan mau berjuang untuk kemanusiaan untuk untuk kebebasan masyarakatnya dari penindasan itu bohong.

Susi juga sangat menyesali apa yang dilakukan OPM, karena merasa yang tidak ada urusan apa-apa dalam perjuangan OPM, malahan Susi mengakui jika dirinya membantu warga Papua dengan tulus.

"Selama belasan tahun, bahkan membantu kegiatan masyarakat Papua pergi, pulang bawa makanan, bawa obat-obatan, bawa pakaian serta mengangkut dari pedalaman orang-orang sakit yang hampir mati tidak punya uang untuk ke dokter, Rumah Sakit semuanya free," tegas Susi.

Baca Juga: Dua Kali Bertemu Prabowo Subianto, Susi Pudjiastuti Fix Diangkat Jadi Cawapres?

"Tapi apa balasan mereka, pesawat saya dibakar, harga pesawat itu sangat mahal dan sangat merugikan saya. Pilot saya disandera sampai sekarang, kenapa OPM memperlakukan saya yang sudah membantu masyarakat Papua tanpa pandang bulu," terangnya.

"Kenapa saya diperlakukan seperti ini jangan merugikan orang yang pernah membantu kamu," tegas Susi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: