Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penuhi Kebutuhan Nasional, Energi Nuklir Diperkirakan Akan Diterapkan Pada 2032

Penuhi Kebutuhan Nasional, Energi Nuklir Diperkirakan Akan Diterapkan Pada 2032 Kredit Foto: Spiegel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Agus Puji Prasetyono mengatakan, berdasarkan data dalam kebijakan energi nasional (KEN), energi nuklir diperkirakan dapat direalisasikan pada 2032.

"Nuklir akan masuk menurut data awal itu 2040 itu 8 giga watt hour (gwh). Kira2 kalau 8 gwh di 2040 maka di 2032 harus ada 1 sampai 2 gwh itu," ujar Agus dikutip dari akun YouTube Dewan Energi Nasional, Minggu (7/5/2023).

Agus mengatakan, jika berbicara waktu yang tepat untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) maka harus melihat kecukupan dari pada energi nasional.

Baca Juga: Urgensi RUU Migas untuk Jaga Ketahanan Energi

Menurutnya, jika dilihat dari target pertumbuhan energi nasional guna keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (Middle Income Trap), maka setidaknya dibutuhkan energi sebesar 2.200 terawatt hour (Twh).

"Energi kita jadi kita ini kalau misalkan dengan energi bersih menumbuhkan ekonomi kita pada tahun 2060 hanya akan mmiliki energi sebesar 1390 twh tidak cukup menumbuhkan ekonomi kita yang membutuhkan 2.200 twh jadi betapa kurangnya kita," ujarnya.

Baca Juga: Komoditas Energi Diperkirakan Akan Menguat pada Kuartal II 2023

Lanjutnya, untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi berarti indonesia harus memiliki sumber energi yang mampu mendorong industri nasional.

Adapun energi yang dikatakan bisa digunakan untuk mendorong industri yakni, energi yang handal, stabil, dan volatile rate yang rendah.

"Karena itu maka energi nuklir akan masuk karena hanya ada 3 eergi di Indonesia yang bisa diandalkan unyuk membangkitkan industri satu dari batubara, dari hydro dan geothermal. Nuklir terpaksa harus masuk, jadi nuklir suatu keniscayaan. Kita akan masuk ke era nuklir ke kebutuhan energi kita," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: