Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) memproyeksikan komoditas energi pada kuartal II-2023 akan menguat setelah bergerak landai pada kuartal I-2023.
Tim Research & Development ICDX, Girta Yoga mengatakan, beberapa peristiwa menarik yang memengaruhi pergerakan harga komoditas energi pada kuartal I-2023 salah satunya adalah karena suhu di AS dan sebagian besar negara Eropa yang di luar dugaan jauh lebih hangat pada awal tahun.
"Penerapan embargo produk turunan minyak Rusia (5/2) yang “gagal” membuat pasokan Rusia terganggu, hingga kepanikan di sektor perbankan global pascakejatuhan beberapa bank terbesar dunia," ujar Girta dalam paparanya, Kamis (6/4/2023).
Baca Juga: Perlu Dukungan Pemerintah untuk Akselerasi Energi Panas Bumi
Girta mengatakan untuk kuartal II-2023, pasar akan fokus pada implementasi dari komitmen pemangkasan produksi OPEC+ sebesar 3,66 juta bph atau setara 3,7 persen dari total pasokan global.
"Yang terdiri atas kuota utama 2 juta bph ditambah kuota sukarela 1,66 juta bph yang telah disetujui pada 2 April kemarin dan akan mulai berlaku pada Mei mendatang hingga akhir tahun," ujarnya.
Lanjutnya, sentimen lainnya adalah pengesahan UU pembatasan emisi batu bara dan minyak oleh Australia, yang mewajibkan tambang batu bara dan kilang minyak mengekang emisi sekitar 5 persen per tahun mulai 1 Juli 2023 hingga 2030.
Selain itu, faktor lainnya adalah konflik Ukraina dan Rusia yang masih belum usai, komitmen pengurangan emisi global, realisasi dari persetujuan Presiden Biden untuk proyek willow, yakni proyek pengeboran minyak besar-besaran di Alaska.
"Faktor tersebut turut akan memengaruhi pergerakan harga komoditas energi di kuartal II-2023 ini," ungkapnya.
Sementara untuk komoditas emas, Research & Development ICDX, Revandra Aritama mengatakan di kuartal II-2023 sejumlah sentimen penggerak harga emas adalah pengaruh krisis perbankan dunia terhadap kondisi ekonomi, kebijakan The Fed menyusul kondisi ekonomi saat ini, kondisi inflasi AS.
"Range harga emas akan berada di sekitar US$1.850-2.050 per oz," ujar Revan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement