Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jusuf Kalla (JK) Minta Jokowi Tak Sibuk Ikut Campur Masalah Pencapresan, Hasto PDIP Ogah Pusing: Dia Punya Hak Berpendapat

Jusuf Kalla (JK) Minta Jokowi Tak Sibuk Ikut Campur Masalah Pencapresan, Hasto PDIP Ogah Pusing: Dia Punya Hak Berpendapat Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ogah pusing dengan pernyataan Wakil Presiden kesepuluh RI Jusuf Kalla atau JK yang menyoroti pertemuan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan enam ketum parpol tanpa mengundang perwakilan NasDem. 

Hasto mengatakan itu hak JK untuk berpendapat.

"Tentu saja Pak JK berpendapat, ya, beliau memang punya kebebasan menyampaikan pendapatnya," kata Hasto menjawab pertanyaan wartawan, Senin (8/5). 

Diketahui, Jokowi bertemu dengan enam ketua umum parpol pendukung pemerintahan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5) kemarin.

Baca Juga: Telak! Ngumpulin Ketum Parpol di Istana, Jusuf Kalla (JK) Minta Jokowi Belajar dari Megawati dan SBY

Enam tokoh yang diundang ialah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputro, Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.  Menurutnya, pertemuan Jokowi dengan enam parpol sebenarnya tidak membahas politik praktis, melainkan pembicaraan soal tantangan bangsa. 

"Terhadap apa yang dibicarakan di Istana, itu sesuatu hal yang betul-betul berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara ke depan," lanjut Hasto.

Toh, kata dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu, pertemuan ketum parpol dengan kepala negara sebenarnya bukan hal baru. 

Hasto menyebut Presiden RI sebelumnya juga pernah mengundang para ketua umum parpol pendukung pemerintahan.

Baca Juga: Golkar Dikabarkan Akan Merapat ke KKIR, Hasto Sebut PDIP Tunggu Sikap Resmi: Etika Politik

"Ya, sebenarnya secara empiris ini juga dilakukan sebelumnya oleh presiden sebelumnya," ujar pria kelahiran Yogyakarta itu. 

Hasto kemudian membeberkan alasan Jokowi tidak mengundang Ketum NasDem Surya Paloh dalam pertemuan di Istana Merdeka, Selasa kemarin. 

Jokowi, kata dia, tidak mengundang NasDem karena parpol berkelir biru itu mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

"Mengapa Bapak Surya Paloh tidak diundang? Sangat jelas penjelasan dari Bapak Presiden Jokowi, karena memang dari rekam jejak yang disampaikan oleh Bapak Anies Baswedan. Itu, kan, juga menunjukkan hal-hal yang sifatnya berbeda," katanya. (ast/jpnn) 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: