Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peluang Menteri-menteri Kabinet Presiden Jokowi Jadi Capres dan Cawapres Masih Terbuka Lebar

Peluang Menteri-menteri Kabinet Presiden Jokowi Jadi Capres dan Cawapres Masih Terbuka Lebar Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peluang menteri pada kabinet Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin maju menjadi capres atau cawapres di Pilpres 2024 masih terbuka lebar.

Anggota kabinet dari parpol maupun kalang non-parpol berpeluang maju karena capres yang sudah dideklarasikan oleh sejumlah parpol masih dalam tahap konsolidasi.

Peneliti politik BRIN, Wasisto Raharjo Jati mengungkapkan, dalam tahapan konsolidasi, proses lobi-lobi masih terus berlangsung. Malahan cenderung semakin intensif ditandai dari pertemuan antar ketum parpol atau ketum parpol dengan tokoh-tokoh tertentu.

Baca Juga: Pilih Duduk di Kekuasaan Jokowi, Demokrat Tegas Tolak Wacana Sandiaga Uno Jadi Cawapres untuk Anies Baswedan: Kami Memperjuangkan...

“Sebenarnya kuncinya ada pada tingkat persiapan dan konsolidasi para capres yang ada sekarang,” kata Wasisto di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Kalangan menteri masuk dalam bursa cawapres diketahui dari hasil survei sejumlah lembaga yang kerap menempatkan Erick Thohir, Sandiaga Uno bahkan Mahfud MD dalam peringkat tiga hingga lima besar. 

Nama-nama menteri tersebut bersaing dengan figur seperti Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa maupun Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Pada saat bersamaan, ketum parpol yang menjadi anggota kabinet juga masih bermanuver mencari celah untuk maju Pilpres 2024. Hal ini dapat dilihat dari aksi Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang terus membuka peluang dengan mendekati koalisi-koalisi yang sudah terbentuk sejauh ini.

Pergerakan Prabowo Subianto selaku Ketum Gerindra yang kini menjabat Menhan juga ditunggu banyak pihak. Sekalipun sudah menggandeng PKB untuk berkoalisi namun sejauh ini Gerindra-PKB belum deklarasi capres-cawapres.

Wasisto ikut menyoroti pernyataan Sandiaga Uno yang hingga kini belum menentukan rumah baru selepas meninggalkan Gerindra. 

Baca Juga: Dari Anwar Ibrahim sampai PM Timor Leste Khidmat Simak Kalimat Pertama Jokowi pada Pembukaan KTT ASEAN

Langkah Sandi melempar kode tertarik gabung PKS menambah indikasi kuatnya lobi-lobi, sekaligus menjaga peluang menteri untuk maju pilpres.

Selain menjadi capres/cawapres, sebagian kalangan menteri juga dipastikan bakal maju sebagai caleg. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut partainya menjadikan menteri sebagai penarik suara (vote getter) untuk ikut memenangkan Ganjar Pranowo, selain kalangan lain seperti akademisi maupun budayawan.

Wasisto meyakini parpol-parpol masih membahas strategi pemenangan. Hal ini dilakukan pula oleh parpol yang belum mengumumkan capres. Kosongnya posisi cawapres menambah panjang proses lobi-lobi, sekaligus menjaga asa pihak-pihak yang digadang untuk maju.

Baca Juga: Buka KTT ASEAN di Labuan Bajo, Presiden Jokowi: Mari Perkuat Integrasi Ekonomi Kawasan

“Saya pikir itu kembali lagi pada kebutuhan politik tiap capres, dalam menentukan latar belakang calon wakilnya,” kata Wasisto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: