Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN EPI Pasok 3,4 Juta Ton Batu Bara untuk Amankan Pasokan Tiga PLTU

PLN EPI Pasok 3,4 Juta Ton Batu Bara untuk Amankan Pasokan Tiga PLTU Kredit Foto: Unsplash/Vladimir Patkachakov
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) melalui anak usahanya, PLN Batu Bara Niaga (PLN BBN) memasok kebutuhan batu bara untuk tiga pembangkit yang tersebar di Jawa dan Kalimantan yang dioperasikan oleh Independent Power Producer (IPP).

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, PLN BBN menjalankan usaha perniagaan batu bara untuk pembangkit IPP dan memastikan pasokan energi primer yang aman untuk pembangkit IPP.

Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan batu bara di setiap pembangkit sehingga mencegah risiko krisis energi.

Baca Juga: PLN Klaim Sanggup Antisipasi Beban Puncak Listik Saat Penyelenggaraan KTT ASEAN

"Bisnis ini tidak sekadar untuk memenuhi kebutuhan dua belah pihak semata, namun juga dalam memenuhi kebutuhan energi listrik bagi masyarakat Tanah Air. Saat ini batu bara merupakan salah satu bahan baku yang paling murah dalam produksi listrik yang akan berdampak pada tarif listrik serta subsidi dari pemerintah," ujar Iwan dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (11/5/2023). 

Iwan mengatakan, kerja sama ini menunjukan hasil dari transformasi bisnis yang dilakukan PLN EPI mampu membawa kepastian pasokan, sehingga mencegah adanya krisis energi. Security of supply yang saat ini menjadi visi PLN mampu tercukupi dengan baik lewat kontrak jangka panjang.

Bukan hanya menjaga tata kelola yang baik, PLN BBN juga memasok batu bara dengan jaminan kualitas terbaik. Spesifikasi kalori batu bara yang disediakan PLN BBN pun sudah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh pembangkit.

Sementara itu, Direktur Utama PLN BBN, Kanapi Subur Dwiyanto menjelaskan PLN BBN akan memasok kebutuhan batu bara untuk PLTU Cilacap Unit 3 (660 MW) dan Unit 4 (1000 MW) yang dioperasikan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P).

Di mana PLN BBN memasok 1,6 juta metrik ton batu bara untuk memastikan kelangsungan produksi listrik di sistem Jawa Bagian Selatan.

"Secara kebutuhan per bulan, pembangkit ini membutuhkan 200 ribu metrik ton. Melalui kerja sama ini, maka IPP mendapatkan kepastian pasokan sebesar 1,6 juta metrik ton selama satu tahun ini," ujar Kanapi.

Kanapi mengatakan, kerja sama pertama, di mana PLN BBN memasok batu bara dengan kualitas kalori 3800 kCal/Kg AR, dan pengapalan pertama berlangsung pada 7 Mei 2023. PLTU IPP Cilacap 3 dan 4 milik PT S2P akan memasok listrik ke sistem kelistrikan 500 kilo Volt (kV) Jawa-Bali. Pembangkit ini diharapkan memproduksi energi listrik sebesar ±9.700 Giga Watt hour (GWh) per tahun.

Kerja sama kedua, PLN BBN akan memasok kebutuhan batu bara PLTU Kaltim 4 (110 MW) sebesar 1,1 juta metrik ton, PLTU IPP Embalut Unit 1, 2 (2×25 MW), serta PLTU Embalut Ekspansi (30 MW) sebesar 720 ribu metrik ton dengan total pengiriman batu bara 1,8  juta metrik ton per tahun. PLTU Embalut dioperasikan oleh PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK) dan PLTU Kaltim 4 dioperasikan PT Indonesia Energi Dinamika (Indoeka).

Dalam satu bulan, kebutuhan batu bara untuk dua PLTU ini sebesar 155 ribu metrik ton dengan batu bara yang disuplai memiliki kualitas kalori 3.800-4.200 kCal/Kg (AR).

"Langkah ini kami ambil untuk mengamankan pasokan batu bara untuk PLTU IPP Embalut 1, 2, dan ekspansi serta PLTU IPP Kaltim 4 yang berlokasi di Tanjung Batu, Kutai Kertanegara Kaltim dalam rangka menjaga kelangsungan produksi listrik di sistem Mahakam Kalimantan yang meliputi Samarinda, Balikpapan, Tenggarong dan Bontang," ujarnya.

Direktur PT CFK dan PT Indoeka, Daniel Mahendra Yuniar mengapresiasi kerja sama antara kedua belah pihak. Ia mengatakan sebuah kehormatan dan kepercayaan pihak PLN EPI, khususnya PLN BBN akan memasok batu bara ke pembangkit IPP-nya.

"Semoga dengan kerja sama ini, PLTU IPP Embalut/Embalut Expansion dan PLTU Kaltim 4 dapat memenuhi kebutuhan energi di wilayah Kaltim yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat," ujar Daniel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: