Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Klaim Sanggup Antisipasi Beban Puncak Listik Saat Penyelenggaraan KTT ASEAN

PLN Klaim Sanggup Antisipasi Beban Puncak Listik Saat Penyelenggaraan KTT ASEAN Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyebut beban puncak kelistrikan di Labuan Bajo akan meningkat jelang dan saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.

Darmawan menyebut, jelang pelaksanaan rangkaian kegiatan KTT ASEAN, beban listrik di Labuan Bajo mulai mengalami peningkatan. Beban puncak kelistrikan tercatat 86,4 megawatt (MW) pada Minggu (7/5/2023) meningkat 3,1 MW dari hari biasa sebelum gelaran KTT ASEAN. 

"Bapak Presiden, delegasi, dan tamu undangan sudah mulai berdatangan. Aktivitas di hotel, restoran, dan pusat keramaian lainnya juga mengalami peningkatan. Sehingga demand listrik ikut meningkat, terlihat dari monitoring kami di command center," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (8/5/2023).

Baca Juga: Lebih Cepat, PLN Cuma Butuh 2 Bulan Siapkan Pasokan Listrik KTT ASEAN

Darmawan memprediksi beban puncak saat berlangsungnya acara KTT ASEAN akan mencapai 89,93 MW. Namun, ia meyakini bahwa dengan cadangan yang dimiliki PLN, masih akan mampu menghadapi beban tersebut.

"Dengan daya mampu pasok sebesar 105 MW, dirinya yakin cadangan daya yang ada masih sangat mencukupi," ujarnya.

Guna memantau kondisi yang ada, PLN melakukan monitoring dengan menggunakan command center yang dapat memantau penggunaan 108 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang digunakan untuk pengisian daya kendaraan listrik bagi delegasi, pengamanan, dan operasional KTT ASEAN.

Hingga saat ini, tercatat terdapat 1.088 kali pengisian daya kendaraan di SPKLU, dengan total konsumsi listrik sebesar 8.246 kilowatt hour (kWh).

"Pengisian daya kendaraan listrik masing-masing SPKLU juga dapat dipantau dalam satu dashboard khusus di command center. Sehingga kita bisa lakukan monitoring pengisian daya secara real-time dan SPKLU mana yang sedang digunakan. Hal ini sangat memudahkan kita dan Paspampres dalam mengatur lokasi pengisian daya kendaraaan listrik," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: