Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kritikan Anies Masih Ramai Dibahas, Pakar Sebut Subsidi Kendaraan Listrik Sarat Kepentingan Pejabat

Kritikan Anies Masih Ramai Dibahas, Pakar Sebut Subsidi Kendaraan Listrik Sarat Kepentingan Pejabat Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah pegiat media sosial yang diketahui sering menyerang Anies Baswedan masih ramai membahas terkait kritikan Bakal Capres dari Koalisi Perubahan tersebut soal subsidi mobil listrik.

Seperti yang ditulis cukup panjang oleh akun twitter bercentang biru @KakekHalal. Meski menulis cukup panjang, komentar warganet pada tulisannya itu justru mayoritas mencibir. Pasalnya, kesimpulan yang ditulisnya tidak sesuai dengan penyampaian Anies alias tidak nyambung.

"Yang dikritik anies terkait subsidi mobil listrik untuk individu, pemikiran anies adalah pembangunan transportasi masal yang bagus dan modern sehingga sebaiknya subsidi diberikan ke transport publik berbasis listrik, tapi memang lu gak bakal paham Juga sih, dingin soalnya," tulis akun @joglonkrinew.

Baca Juga: Banner Anies Baswedan Dirusak OTK, Tokoh NU: Bakal Kena Serangan Jantung Jika Anies Menang

"Keliatan banget rendahnya kualitas daya tangkapmu..cape panjng lebar ngetik ngarang,dsb.substansinya gak nyambung..Anies bkan tdk mndukung kndaraan listrik, tpi subsidiny yg ngaco..knp pem. tdk mengembangkn bus listrik, knp kndaraan pribadi,lengkap dgn rincian itung2nny &dampakny," tulis akun @Legislator75.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengkritik subsidi yang dikucurkan pemerintah untuk pembelian mobil listrik. Menurutnya, subsidi tersebut tidak tepat guna menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup di Indonesia.

Anies menilai subsidi mobil listrik hanya akan menjadi sebuah keuntungan yang bakal dinikmati warga kalangan atas. Kritik itu Anies sampaikan dalam pidato politik saat deklarasi relawan Amanat Indonesia (ANIES) di GBK Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, kritikan itu sebenarnya cukup berdasar. Ia mencontohkan, di banyak negara seperti Perancis, model subsidi kendaraan listrik mendorong konversi bagi pemilik kendaraan tua yang merupakan golongan masyarakat berpendapatan menengah ke bawah.

"Kalau orang kaya diberi subsidi negara, sementara tidak ada jaminan mobil BBM-nya (Bahan Bakar Minyak) dijual, maka sama saja subsidi salah sasaran," ujarnya Rabu (9/5/2023).

Menurutnya, masalah kemacetan tetap sama bahkan semakin parah. Persoalan lain, kata dia, yakni prioritas subsidi sebaiknya didorong bagi transportasi publik dibandingkan untuk kendaraan pribadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: