Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kritik JK soal Dominasi China di Ekonomi Indonesia, Budiman Diskakmat Seorang Pengacara

Kritik JK soal Dominasi China di Ekonomi Indonesia, Budiman Diskakmat Seorang Pengacara Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah Budiman Sudjatmiko mengkritik Jusuf Kalla (JK) yang menyebut 50 persen ekonomi Indonesia dikuasai China, mantan Wakil Presiden itu dibela seorang pengacara, Nazlira Alhabsy.

Nazlira menomentari kritik kader PDIP itu. Ia mengatakan, omongan JK tidak bisa dianggap rasis. Menurutnya, menyebut ras tidak bisa selalu diartikan demikian.

“Menyebut ras bangsa suatu negara itu tidak selalu ditafsirkan rasis, bung @budimandjatmiko terlalu fatal,” ungkapnya dikutip fajar.co.id, Sabtu (13/5/2023).

Baca Juga: Prabowo Dinilai Sedang Berupaya Lepas Dari Pengaruh Jokowi Lewat Sowan ke JK dan SBY

Ia bahkan mengatakan, kritik itu malah mengaburkan hal subtansial. Soal kapitalisme asing.

“Mengaburkan inti masalah dominasi kapitalisme asing dengan rasisme yang justru malah tidak nyambung,” ujarnya.

Nazlira memberi contoh. Saat prademokrasi, pejuang kemerdekaan menyuarakan usir Belanda dan Jepang.

“Di masa merebut kemerdekaan dulu para pejuang selalu mengumandangkan semangat ‘sir Belanda dan Jepang dari bumi Indonesia’, dan itu sama sekali bukan dalam konteks rasisme,” paparnya.

Dominasi ras bangsa dan negara tertentu terhadap ekonomi negara lain, kata Nazlira bisa memicu gerakan perlawanan ekonomi. Jika hal itu terjadi, ia bilang tak serta merta disebut rasisme

“Bahkan mungkin dapat dimaknai sebagai perlawanan terhadap imperialisme asing,” ucapnya.

Lebih jauh, ia mengingatkan agar stop melakukan pelintiran dengan gaya seperti itu.

“Stop menggunakan gaya pelintiran yang sudah usang, masyarakat dengan peradaban baru hari ini tak mudah lagi digiring-giring pada narasi dan logika yang menyelisihi akal sehat,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: