Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kembangkan Digital Skills Sesuai Hobi untuk Skala Global

Kembangkan Digital Skills Sesuai Hobi untuk Skala Global Digital Economy | Kredit Foto: Unsplash/Christin Hume
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya dengan tema "Jangan Mudah Terprovokasi, Bersama Kita Tangkal Hoax" pada Jumat (12/5/2023).

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi, antara lain Founder Digital Advisor Academy, Alamsurya Kubara Endriharto; Fact Checker dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Syarief Ramaputra; serta Dosen Universitas Mercu Buana, Afiyanti.

Baca Juga: Pembelajaran di Era Teknologi Perlu Individu yang Melek Digital

Survei dari We Are Social dan HootSuite pada awal 2023 mengungkap bahwa pengguna internet di Indonesia terus bertambah dan kini sudah mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total populasi. Di tingkat global, disebutkan indeks kesenjangan kecakapan digital atau (DSGI) Indonesia pada 2021 berada di angka 5,2, yakni ada di peringkat ke-47 dari 134 negara.

Cakap bermedia digital dinilai dari bagaimana individu dapat mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, loka pasar dan transaksi digital.

"Hal ini basic banget di dunia digital karena akan relate dengan keseharian dan agar kita bisa mengeksplorasi lebih di dunia digital ini," jelas Founder Digital Advisor Academy, Alamsurya Kubara, narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kalimantan, Jumat (12/5/2023), dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Apalagi, transformasi di dunia digital sudah terjadi di semua lini kehidupan baik di pendidikan, sosial, hingga budaya. Penggunaan kecakapan digital secara optimal akan memengaruhi bagaimana setiap individu beradaptasi dan berkembang dengan kemajuan zaman.

Kapasitas pengembangan diri di dunia digital harus lebih dikembangkan lagi, bukan sekadar membuat konten viral. Bagi yang memiliki keahlian menggambar, bidang ini lebih lanjut bisa berkembang jauh dengan kemampuan digital sebagai seorang animator yang pasarnya masuk ke skala global berkat keterhubungan internet dengan dunia luar.

"Kita harus bisa mengevaluasi kapasitas diri kita dengan dunia digital karena akan berefek pada karier," sambungnya.

Namun, selain memaksimalkan potensi dunia digital, terdapat dampak negatif keberadaan internet yang mesti diwaspadai. Salah satunya dalam penyebaran informasi palsu atau hoax yang kini banyak sekali muncul dari media sosial, website, hingga forum di internet.

Dosen Universitas Mercu Buana, Afiyanti, mengatakan bahwa media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia menurut sumber situs dareportal adalah WhatsApp, lalu Facebook, dan Instagram serta diikuti Youtube dan TikTok. "Di media sosial ini paling banyak tersebarnya hoax," sebutnya di kesempatan yang sama.

Masyarakat harus lebih kritis lagi dalam membaca informasi yang beredar, tidak langsung menyebarkannya, tapi memahaminya terlebih dulu. Selanjutnya, jika tidak yakin kebenarannya, cek ulang dan jangan menyebarkannya.

Lebih jauh dampak hoax bagi masyarakat luas sangatlah besar, apalagi jika disebarkan di media sosial. Kebanyakan karena literasi yang rendah membuat masyarakat sebuah informasi benar tanpa unsur kebohongan sama sekali. Dampak hoax juga dapat memunculkan rasa takut dan cemas apabila hal tersebut berhubungan dengan informasi terkait bencana alam, hingga kesehatan. Hoax dapat pula merugikan secara finansial. Penyebaran hoax telah diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) di mana pelaku yang menyebarkan bisa terkena hukuman pidana.

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: