Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setelah Global Bonds, PGE Diproyeksikan Bakal Kembali Gelar Aksi Korporasi

Setelah Global Bonds, PGE Diproyeksikan Bakal Kembali Gelar Aksi Korporasi Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) diprediksikan akan kembali menggelar aksi korporasi setelah penerbitan emisi global bonds sebesar US$600 juta.

Head of Equity Ekuator Swarna Sekuritas David Setyanto mengatakan bahwa guna menjaga arus kas, PGEO diproyeksikan bakal mengambil beberapa langkah aksi korporasi lanjutan pascapenerbitan obligasi demi berjalannya aktivitas operasional.

“Ini jadi menarik, karena memang bisnis seperti ini butuh modal besar secara terus menerus. Jadi kita lihat saja nanti lanjutan dari aksi korporasi yang akan mereka lakukan. Saya rasa nanti akan terbitkan obligasi lagi atau rights issue,” jelasnya. 
Baca Juga: Terbitkan Surat Utang, PGE Disarankan untuk Segera Melakukan Perbaikan Kinerja

Pasalnya, PGEO telah memangkas target nilai penerbitan surat utang berwawasan hijau alias green bonds di luar wilayah Indonesia menjadi US$400 juta dari target sebelumnya US$600-800 juta. Adapun kupon yang ditawarkan senilai 5,15% per tahun dengan tenor 5 tahun.

Rencananya keseluruhan emisi obligasi akan digunakan untuk melunasi sisa utang jangka pendek sebesar US$600 juta yang akan jatuh tempo pada 23 Juni 2023.

Menurutnya, dengan pola bisnis capital intensive, perseroan membutuhkan kas besar untuk menjalankan operasionalnya. Tapi di sisi lain PGEO dituntut mengambil kebijakan cepat dan terukur untuk menutupi sisa utangnya jika tidak ingin default, salah satunya dari kas internal. 

“Saya lihat kan masih ada cash per Desember 2022 sebesar US$262 juta. Mungkin dari cash tersebut sisanya untuk membayar sisa utang,” ujarnya kepada wartawan.

Baca Juga: Terbitkan Green Bonds di Saat Tren Kenaikan Bunga, PGE Mesti Rogoh Kocek Lebih Dalam

David mengungkapkan pasar obligasi dunia saat ini memang tengah mengalami penurunan minat investor karena tren kenaikan suku bunga global yang membuat harga obligasi dengan kupon rendah terus terkoreksi. Namun karena kondisi keuangan yang tidak mendukung dan tenggat waktu utang yang di depan mata, PGEO terpaksa mencari dana melalui instrumen surat utang.

“Oleb sebab itu, penerbit dalam hal ini PGEO harus memberikan kupon yang menarik agar investor tertarik,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: