Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dokumen Teknis Rampung, PGEO Percepat Pengembangan PLTP Lahendong Unit 7 dan 8

Dokumen Teknis Rampung, PGEO Percepat Pengembangan PLTP Lahendong Unit 7 dan 8 Kredit Foto: PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatat langkah penting dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 7 dan 8 berkapasitas 2 x 20 megawatt (MW), yang dikombinasikan dengan pembangkit Binary Unit berkapasitas 10 MW, melalui penyerahan dokumen teknis kepada PLN.

Dokumen teknis ini menjadi syarat utama bagi PLN dalam mengevaluasi pembelian tenaga listrik dari pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dengan skema total proyek melalui Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL).

Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGEO, Edwil Suzandi, menyatakan bahwa perusahaan terus mengoptimalkan potensi panas bumi di Lahendong sejak beroperasinya PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 pada 2016. Penyampaian dokumen teknis ini menjadi langkah krusial bagi pengembangan panas bumi di Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara.

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Lirik Pengembangan Green Data Center Berbasis Panas Bumi

"Kami berharap dengan disampaikannya dokumen ini, PLN dapat melakukan proses evaluasi dan pembelian tenaga listrik dari pembangkit energi baru terbarukan, sekaligus mendorong percepatan tahapan pengembangan selanjutnya. Ke depan, PGEO berkomitmen untuk terus memperluas manfaat panas bumi agar dapat dirasakan secara nyata oleh lebih banyak masyarakat," ujar Edwil.

Sejalan dengan upaya optimalisasi potensi panas bumi, PGEO siap melanjutkan proses berikutnya, termasuk diskusi teknis lebih mendalam dengan tim PLN terkait kajian reservoir, desain fasilitas produksi, studi penyambungan, serta aspek kelistrikan dan komersial lainnya.

Edwil juga menambahkan bahwa saat ini PGEO menyumbang sekitar 30% kebutuhan listrik di Sulawesi Utara dan sekitarnya. Dengan tambahan kapasitas melalui PLTP Lahendong Unit 7 dan 8 serta Binary Unit, kontribusi tersebut berpotensi meningkat menjadi 35% hingga 40% dari total kebutuhan listrik wilayah tersebut.

Baca Juga: Empat Proyek Panas Bumi PGEO Masuk Blue Book Bappenas 2025–2029

Sebagai pionir pengembangan energi panas bumi di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, PGE berfokus mewujudkan target kapasitas terpasang sebesar 1 gigawatt (GW) dalam 2-3 tahun ke depan dan 1,8 GW pada 2033.

Saat ini, PGE mengelola kapasitas terpasang sebesar 727 MW yang tersebar di enam wilayah operasi, serta tengah mengembangkan sejumlah proyek strategis lainnya, antara lain PLTP Hululais Unit 1 dan 2 berkapasitas 110 MW, serta beberapa proyek co-generation bekerja sama dengan PLN Indonesia Power dengan total kapasitas mencapai 230 MW.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: