- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Pemegang Saham Adaro Tolak Rencana Pembangunan PLTU Baru, Celios: Perlu Diapresiasi
Peneliti Center of Economic and Law Research (Celios) Fiorentina Refani menilai, protes yang dilakukan oleh salah satu pemegang saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perlu diapresiasi.
Sebagaimana diketahui, seorang pemegang saham menolak rencana pembangunan PLTU batu bara baru di Kalimantan Utara untuk smelter aluminium perusahaan sebesar 1,1 gigawatt.
Pemegang saham itu menyampaikan pesannya dengan cara membuka banner yang bertuliskan menolak pembangunan PLTU batu bara baru. PLTU tersebut merupakan PLTU captive, istilah untuk pembangkit listrik yang didedikasikan untuk menyediakan listrik untuk suatu fasilitas industri.
Baca Juga: Rampungkan RUPST, Adaro Energy Siap Tebarkan Dividen Senilai US$1 Miliar!
"Patut diapresiasi. Langkah-langkah kreatif seperti itu harus diperbanyak untuk "menaikkan" isu soal kerusakan lingkungan karena kegiatan Adaro," ujar Fiorentina saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Senin (15/5/2023).
Pasalnya, ia melihat bahwa selama ini banyak pemegang saham yang bisa jadi tidak paham dampak apa yang ditimbulkan.
"Ini bisa jadi pintu masuk untuk memantik keingintahuan pemegang saham ataupun masyarakat luar soal isu kerusakan akibat proses ekstraktif Adaro lebih dalam," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan tanpa meninggalkan apa yang sudah seharusnya dilakukan dalam masa transisi energi.
"Tentu dengan tidak menihilkan dan meninggalkan perjuangan di tapak," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Advertisement