Pentolan Relawan Ganjar Pranowo Rasis ke Anies Baswedan, Refly Harun Minta Pendukung Anies Nggak Usah Buat Laporan ke Polisi
Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun angkat suara soal heboh La Ode Umar Bonte yang merupakan Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo (RGP) yang dianggap mengeluarkan pernyataan rasis terhadap Anies Baswedan.
Refly mengingatkan agar para pendukung atau simpatisan Anies tak perlu membuat laporan ke polisi terkait pernyataan yang dinilai rasis tersebut.
“Saya mengatakan kepada pendukung Anies, sudahlah nggak perlu diperbesar dengan mengadukan ke polisi dengan pasal ujaran kebencian berbasis sara dan kadang dianggap menyebarkan berita bohong soal Indonesia asli dan yang bukan Indonesia asli,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Senin (15/5/23).
Menurut Refly, pihak Anies ataupun para pendukung cukup merespons dan membalas secara akademis atau intelektual.
Hal tersebut menurut Refly jauh lebih elegan dan membuka ruang diskusi tanpa mengkriminalkan sesama anak bangsa.
“Cukup dibahas dengan cara yang intelektual,” ungkapnya.
“Jangan mudah terpancing pada hal-hal seperti ini, yuk kita debat secara intelektual,” tambahnya.
Meski demikian, Refly juga menegaskan bahwa apa yang diungkapkan Umar Bonte jelas menyerang Anies dengan unsur rasisme.
Di antara poin yang menurut Refly mengarah pada rasisme adalah saat Bonte membandingkan satu pihak merupakan bukan orang asli Indonesia dan tak layak jadi presiden, dengan pihak lain yang menurutnya asli Indonesia dan wajib dipilih jadi presiden.
“Bukan putra Asli, tidak layak, harus diberikan pada putra-putra bangsa sendiri,” jelasnya.
Refly menilai Umar Bonte hanya memainkan kalimat dengan merujuk putra-putra asli Indonesia.
Ujungnya, lanjut Refly, Umar Bonte hanya ingin mengatakan Anies bukan orang Indonesia asli dan punya darah arab yang menurut Bonte tak boleh jadi Presiden.
“Dia hanya ingin mengatakan bahwa ini orang (Anies) keturunan Yaman, diibaratkan sama Belanda yang tamu (penjajah),” jelasnya.
“Walaupun dia menginap (lahir dan besar di Indonesia) dia tidak bisa jadi tuan rumah (Presiden), jadi dia mengangap Anies orang asing, tidak bilang punya hak sebagai Warga Negara Indonesia,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Umar Bonte buat publik geram dengan pernyataan yang dinilai rasisme kepada Anies Baswedan.
Dalam video yang tersebar luas di media sosial, Umar Bonte blak-blakan menyebut Anies tak bisa dibiarkan jadi presiden karena bukan putra Asli Indonesia (Keturunan Arab).
“Bangsa ini sudah memberikan ruang yang begitu besar kepada Anies Baswedan, sudah diberi kesempatan untuk menjadi menteri, pernah diberi kesempatan untuk menjadi gubernur, itu cukup dalam pentas politik tanah air, tapi kalau sampai meminta ingin jadi ini terlalu berlebihan. Biarkanlah putra putra bangsa Indonesia sendiri yang menjadi presiden republik Indonesia. Saya setuju Anda lahir dan besar di sini, tapi Belanda menjajah republik Indonesia selama 350 tahun, mereka memiliki anak cucu dan lahir di sini,” ujar Bonte dalam video viral tersebut.
“Mereka tetap saja penjajah dan tetap saja bukan bangsa Indonesia, Belanda juga datang di Indonesia mengaku jadi pahlawan, ingin menyelamatkan ekonomi bangsa Indonesia, tetapi mereka tetap saja bukan putra putra asli bangsa Indonesia,” ujarnya.
“Karena itu saya meminta kepada seluruh pemuda Indonesia seluruh bangsa Indonesia, seluruh rakyat Indonesia berilah kesempatan terbaik untuk memimpin bangsa ini dari putra bangsamu sendiri, Prabowo oke, Ganjar Pranowo oke,”
Berkilah Tak Lakukan Rasisme
Habis dihujat usai videonya viral, Bonte mengklaim dirinya tak lakukan tindakan rasis. Ia malah menyebut videonya tersebut mengajak agar Pilpres 2024 dijauhkan dari unsur rasis.
"Jadi video yang beredar itu tidak pernah kita bermaksud untuk rasis. Jadi justru kita ingin mengingatkan bahwa dalam pentas politik ke depan tidak boleh mengangkat isu rasis, menghina, atau menggerakan orang dalam potensi dirinya. Boleh-boleh saja kita menjadi presiden, menjadi apa itu boleh-boleh saja, tetapi pilihan politik saya bisa saja kemukakan seperti itu," kata Umar Bonte dikutip dari laman detikcom, Minggu (14/5/23).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement