Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koalisi Nasionalis-NU Sering Dipakai saat Pilpres, Rizal Ramli: Hanya Sebatas Simbolisme Saja

Koalisi Nasionalis-NU Sering Dipakai saat Pilpres, Rizal Ramli: Hanya Sebatas Simbolisme Saja Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Lebih lanjut, Rizal Ramli mengatakan bahwa ia kasihan dengan NU yang hanya dijadikan alat dalam meraup suara pemilih saja. Setelah terpilih, kepentingan konstituen NU akan terlupakan. Menurutnya, jika pemimpin terpilih bekerja dengan benar, maka kelompok yang paling diuntungkan adalah kalangan NU.

“Dalam konteks ini, saya suka kasihan NU ini dipakai label buat meraup suara doang, habis itu dilupakan, nasib konstituennya di bawah. Jadi rakyat kita mau NU maupun nasionalis sering ketipu karena isinya slogan-slogan doang. Sudah waktunya pimpinan bekerja betul-betul untuk rakyat. Kalau bekerja untuk rakyat, yang paling diuntungkan adalah yang paling bawah yaitu kalangan NU,” katanya.

Ia kemudian menyatakan bahwa koalisi nasionalis-NU dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tersebut hanya sebatas simbolis saja. Ia kemudian membandingkan pemimpin Indonesia dengan pemimpin di China, Jepang, dan Korea yang  berjiwa nasioanlisme sehingga benar-benar memperjuangkan kepentingan bangsa.

“Karena kalau nasionalisme dan NU itu bergabung, itu akan jadi kekuatan yang dahsyat, bisa mengubah Indonesia. Sayangnya elite kita hanya pakai ini sebagai simbolik saja, buat memenangkan suara doang. Indonesia ini kan kaya raya banget, kok 40% rakyatnya miskin. Saya itu sejak mahasiswa enggak terima, makanya kita cari tahu terus kenapa. Kesimpulannya, pemimpin-pemimpin kita hanya simbolisme dan slogan saja. Beda sama di China, Jepang, atau Korea, pemimpinnya itu betul-betul cari nasionalisme dalam konteks baru supaya mengangkat bangsanya,” jelasnya.

“Saya sampai hari ini percaya bahwa Indonesia bisa pertumbuhannya enggak cuma 6% per tahun, 12% kenapa enggak, negara-negara lain bisa kok. Tapi karena kelas pemimpinnya itu hanya sebatas simbolisme slogan saja,” tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: