Berawal dari Tak Diundang Rembuk Koalisi, NasDem Kembali Terancam Didepak Jokowi
Presiden Joko Widodo memberikan kode kuning terkait dengan kemungkinan adanya reshuffle alias perombakan kabinet yang berujung keluarnya elite dari NasDem.
Dirinya mengatakan bahwa hal tersebut dapat saja terjadi, namun tak ada kepastian mengenai kapan atau apakah hal tersebut akan benar-benar terjadi.
“Ya, bisa saja,” jawab Presiden Jokowi kata Presiden Jokowi setelah menanam mangrove dalam acara Puncak Penanaman Mangrove Nasional di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Jakarta, Senin (15/5).
Selain itu, Jokowi membantah pernyataan Surya Paloh. Dirinya mengatakan hubungan keduanya biasa-biasa saja, tak ada ketidakharmonisan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan tidak mengundang Partai NasDem karena partai itu saat ini sudah memiliki koalisi sendiri untuk Pemilu 2024 yang berbeda dengan parpol-parpol yang kemarin hadir.
"NasDem itu, ya, saya harus bicara apa adanya, 'kan sudah memiliki koalisi sendiri dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain,” ujar presiden pada 4 Mei 2023.
Baca Juga: Tampung Minat Investor di Ibukota Baru, Jokowi Minta One Stop Shop Dibangun
Jokowi merujuk kepada Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang dideklarasikan oleh NasDem, PKS, bersama Partai Demokrat pada 25 Maret 2023. Atas pertimbangan tersebut Jokowi tidak mengundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam pertemuan tersebut agar petinggi parpol yang hadir bisa membicarakan strategi besar lebih leluasa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement