Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Halangi Kemajuan Indonesia, Bappenas Ungkap Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Stagnan di 5%

Halangi Kemajuan Indonesia, Bappenas Ungkap Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Stagnan di 5% Suharso Monoarfa | Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan sejumlah isu yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan transformasi ekonomi.

"Stagnannya pertumbuhan ekonomi merupakan hambatan dalam mewujudkan transformasi ekonomi di Indonesia," kata Suharso, dalam Rakornas Pelaksanaan Anggaran Tahun 2023, dikutip Jumat (19/5/2023).

Baca Juga: Sentuhan Ganjar, Jateng Cetak Hatrick Penghargaan Bappenas

Suharso lalu menyampaikan, stagnasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia disebabkan oleh sejumlah faktor seperti isu geografis, akses terhadap pembiayaan, isu makro fiskal, regulasi dan institusi, infrastruktur, serta kegagalan pasar.

"Sumber daya manusia adalah kendala mengikat bagi pertumbuhan ekonomi jangka menengah-panjang," sambungnya.

Sementara itu, kata Suharso, penghambat dari sisi fiskal adalah rendahnya penerimaan perpajakan. Adapun isu dalam infrastruktur adalah tidak memadainya konektivitas.

"Sedangkan, kendala dari aspek regulasi adalah regulasi yang tidak mendukung penciptaan dan pengembangan bisnis, yang cenderung membatasi khususnya pada regulasi tenaga kerja, investasi, dan perdagangan," lanjut dia.

Baca Juga: Penangkapan Johnny G Plate Dikaitkan dengan Penjegalan Anies, Bikin Heran Teddy Gusnaidi: Kalian Terima Saja Fakta Itu

Berikutnya, Suharso berujar, kendala dari aspek institusi adalah rendahnya kualitas institusi, yang ditunjukkan dengan tingginya kasus korupsi, birokrasi tidak efisien dan lemahnya koordinasi antar kebijakan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: