Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komisaris BSI Ini Tiba-Tiba Lepas 1,5 Juta Lembar Sahamnya, Ada Apa?

Komisaris BSI Ini Tiba-Tiba Lepas 1,5 Juta Lembar Sahamnya, Ada Apa? Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI baru saja melaporkan perubahan kepemilikan sahamnya. Kali ini, hal tersebut disebabkan oleh adanya penjualan saham dari pihak komisaris bank yang bernama Sutanto. Berdasarkan keterbukaan informasi, diketahui bahwa laki-laki tersebut melepas 1.500.000 sahamnya pada 8 Mei 2023 lalu.

Group Head BSI, Gunawan Arief Hartoyo, menyebutkan bahwa harga satuan yang disepakati oleh kedua belah pihak adalah Rp1.750 per unit saham. Jika dikalkulasikan, dari penjualan saham yang dilakukannya, Sutanto bisa mengantongi dana sebesar Rp2,65 miliar.

Baca Juga: Perbanyak Kepemilikan, Komisaris Cimory Ini Angkut 150 Ribu Lembar Saham CMRY

“Sutanto memberitahu bahwa alasannya menjual saham adalah alasan pribadi, yakni keperluan keluarga, dengan status kepemilikan saham secara langsung,” ujar Gunawan dalam keterangan resmi, Jumat, 19 Mei 2023.

Sebelum transaksi dilakukan, Sutanto dilaporkan mempunyai saham sebanyak 2.098.800 lembar. Akan tetapi, setelah transaksi dirampungkan, komisaris bank tersebut terpaksa kehilangan mayoritas sahamnya sehingga kuantitas saham yang masih menjadi miliknya hanya tersisa 598.800 lembar.

Baca Juga: Tambah Koleksi, Direktur Allo Bank Dilaporkan Membeli 7.900 Lembar Saham BBHI

Sebagai catatan, menjelang jeda sesi pertama perdagangan hari ini, saham BSI dikabarkan menguat 4,06% dan mendapatkan tambahan 65 poin sehingga levelnya perkasa di angka Rp1.665 per lembar. Adapun volume saham yang diperdagangkan sudah menyentuh angka 32,44 juta lembar dengan nilai transaksi harian sebesar Rp53,57 miliar.

Baca Juga: Setelah Data Nasabah Diretas, Saham BSI Langsung Ambles -6,98%!

Level yang dicatatkan BSI pada siang hari ini sudah terbilang bagus mengingat bank tersebut sempat sering menuai rapor merah karena kasus kebocoran data. Berdasarkan data RTI Business, diketahui bahwa selama tujuh hari terakhir, BSI mengalami koreksi hingga -20,27% secara akumulatif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: